OridekNews.com, MANOKWARI, – Upaya peningkatan manajemen organisasi serta kualitas penyelenggaraan akademik, Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari raih dua sertifikat ISO sekaligus setelah melakukan resertifikasi ISO 9001:2015 yang diintegrasikan dengan ISO 21001:2018.
Pencapaian yang didapat menjadi bukti komitmen Polbangtan Manokwari dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan vokasi Kementerian Pertanian di Indonesia Timur.
Hal tersebut tentu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar setiap penyelenggara pendidikan vokasi pertanian dapat terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan.
“Melalui standardisasi ini, tidak hanya melindungi hak pengguna layanan tapi juga bisa meningkatkan daya saing lembaga,” ujar Syahrul.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang berpesan kepada seluruh Polbangtan dan PEPI untuk melakukan berbagai upaya guna meningkatkan standar mutu pendidikan vokasi pertanian.
“Kita terus upayakan peningkatan taraf pendidikan hinggal level internasional, sehingga berimbas pada peningkatan minat generasi milenial untuk turun ke bidang pertanian. Namun upaya ini perlu dilegitimasi dengan standar tertentu,”papar Dedi.
Tidak dapat dipungkiri dalam mencapai kesuksesan pendidikan, dibutuhkan keikutsertaan dari orang-orang yang andal dan berpengalaman, serta standar yang tepat.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi krakteristik alami dari pendidikan.
“Melalui pengakuan dari Mutu Internasional yang dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Nasional diharapkan mampu menopang terwujudnya visi Polbangtan Manokwari untuk menjadi Polbangtan yang bertaraf Internasional yang menjunjung nilai kearifan lokal untuk menghasilkan sumber daya manusia pertanian, profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,”papar Purwanta.
Secara rinci, Purwanta menjelaskan bahwa Sertifikat ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 21001:2018 untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) yang telah diraih menunjukkan kemampuan dan konsistensi dalam memberikan pelayanan terbaik.
“Kedua ISO yang diperoleh, sengaja diintegrasikan agar dapat mengevaluasi apakah lembaga pendidikan yang dijalankan dapat memenuhi kebutuhan para peserta didik beserta penerima manfaat layanan pendidikan lainnya.” pungkas Purwanta. (MRN/RRr