Orideknews.com, MANOKWARI, – Upaya mewujudkan tujuan pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern diperlukan kualitas Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Oleh karena itu, Peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas Kementerian Pertanian.
Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa SDM perttanian yang berkualitas menjadi prioritas kementan. Untuk itu perlu adanya pelatihan penyuluh dan petani untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Perkembangan dunia pertanian sangat pesat dan perubahannya sangat cepat. Untuk itu, penyesuaian harus dilakukan. Kami mengimbau agar penyuluh dan petani bisa bergabung dalam pelatihan pada pertengahan Juli nanti. Dengan begitu, seluruh program pertanian akan terakselerasi dengan baik dan hasilnya maksimal untuk kesejahteraan,” kata Syahrul.
Hal tersebut di pertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi dengan mengatakan bahwa Kementan tetap berkomitmen untuk terus memajukan kompetensi SDM pertaniannya. Sebab, pertanian memiliki posisi penting terkait ketahanan pangan.
Untuk itu BPPSDMP akan menggelar pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani dengan mengangkat judul pelatihan Pengelolahan Kesuburan Tanah yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 14 juli 2021 dengan target peserta 1,5 juta petani dan penyuluh. Komposisi detailnya ada 1.460.197 orang petani dan 39.803 orang penyuluh. Dari komposisi target total tersebut, masing-masing penyuluh akan mengikutsertakan 2 kelompok tani.
Melalui hal itu Politeknik Pembanggunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari akan membantu menfasilitasi para penyuluh dan petani yang ada di daerah Papua dan Papua Barat.
Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes mengaku, pihaknya dipercaya sebagai penanggungjawab wilayah Papua dan Papua Barat, akan terus berkoordinasi terkait agenda tersebut.
“Jadwalnya masih tentative kami belum tahu karena kondisi PPKM saat ini. Diharapkan penyuluh paling tidak mengajak 20 anggota taninya untuk ikuti pelatihan secara online maupun offline. Topiknya terkait dengan kesuburan tanah,” jelas Purwanta melalui sambungan telepon, Senin, (5/7/21). (RR/ON)