Orideknews.com, MANOKWARI, – Kementerian Pertanian mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional. Hal tersebut ditindaklanjuti Kementan dengan menggenjot pertanian di Papua Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung perlu dilakukan budidaya.
“Dengan begitu, pengembangan produktifitas tanaman jagung bisa terus meningkat dan produksi nasionalnya dapat mencapai target yang dibutuhkan bahkan melampaui target yang ada,” ujar SYL
Kementerian pertanian telah mempersiapkan pengelolaan tanaman jangun dengan maksimal mulai dari hulu hingga hilir tidak terkecuali Papua Barat. Seperti diketahui, di Papua Barat dari 11.000 hektare lahan jagung yang ada baru 33 persen yang dimanfaatkan dengan baik.
Mentan pun meminta untuk memanfaatkan lahan yang ada di Papua Barat supaya dapat dimanfaatkan secara bertahap.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan beberapa komoditas pertanian terintegrasi karena ada jagung, sayuran, bahkan kolam lele dan unggas.
Ia menyebut, Kementerian Pertanian tengah menggencarkan sistem pertanian terintegrasi, khususnya sektor tanaman jagung. Tanaman itu bisa dijadikan pakan ternak yang dapat digunakan untuk menopang satu sama lain.
“Di situ sistemnya berputar tidak ada yang terbuang (zero waste). Maka, keuntungan petani akan lebih maksimal. Ini yang kita akan bangun,” tuturnya.
Merespon hal tersebut, Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan, bersama sejumlah pejabat di provinsi Papua Barat, Duta Petani Milenial (DPM)/Duta Petani Andalan (DPA) dan Papua Muda Inspiratif secara simbolis menanam jagung di Kampung Makwan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Kegiatan pencanangan tanaman jagung di lahan replanting sawit tersebut dalam rangka mendorong pembangunan pertanian di Manokwari serta membangkitkan semangat generasi muda untuk berkontribusi dalam bidang pertanian.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyatakan, Papua Barat memiliki luas lahan wilayah 99.000.761,63 km persegi dengan luas lahan pertanian 2.889.411 hektare, dengan demikian, lahan di Papua Barat cukup tersedia.
“Kita bisa memanfaatkan lahan tersebut, untuk mensejahterakan masyarakat, dengan hal ini memerlukan sinergitas semua pihak mulai dari kementerian, pemerintahan hingga masyarakat dapat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkap Gubernur.
Koordinator DPM Papua Barat Simon Tabuni Menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan agar lahan sawit yang direplanting bisa berproduktif serta melakukan sinergi bersama untuk membangun pertanian di Papua Barat secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
Dikesempatan yang sama Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Purwanta mendukung penuh kegiatan tersebut.
“Melalui kegiatan tersebut dapat mewujudkan harapan dari Kepala BPPSDMP untuk mengimplementasikan integrated farming,” ujar Purwanta.
“Semoga dari kegiatan tersebut dapat terus menarik minat para generasi muda untuk dapat mencintai pertanian, dapat terjun langsung untuk terlibat dalam dunia pertanian serta dapat mendorong perekonomian nasional melalui bidang pertanian,” sambung Purwanta. (RR/ON)