Orideknews.com, MANOKWARI, – Dalam mendukung Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (Grasida). Kementerian pertanian menargetkan peningkatan produksi 7 komoditas perkebunan 2020 hingga 2024 diantaranya kopi, kakao, kelapa, jambu mente, lada, pala, dan vanili.
Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari dalam hal mendukung peningkatan hasil perkebunan mengirimkan mahasiswa untuk melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Koperasi Ebier Shut Cokran Ransiki yang bergerak pada tanaman kakao.
Sebagimana yang pernah di paparkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa memang perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat. Melihat potensi yang ada bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia.
Hal ini kembali didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa untuk mendukung pertanian bukan hanya peningkatan produktivitas, namun juga peningkatan kualitas SDM.
“Hal ini sangat penting, karena SDM ada faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Semakin pintar petaninya, maka hasilnya juga semakin berlimpah,” katanya.
Untuk menunjuang peningkatan kualitas SDM, Pihak koperasi Ebier Shut Cokran Ransiki menfasilitasi mahasiswa PKL untuk melakukan kuliah daring dengan menghadirkan investor dari Jerman dan Selandia Baru sebagai pemateri.
Dwi Indah N Syukur yang merupakan salah satu mahasiswa yang melakukan PKL mengatakan bahwa kuliah umum ini merupakan pertemuan yang ke 4.
“Kami diajarkan tentang sistem Agroforesti, dalam sistem ini merupakan suatu perpaduan antara tanaman pertanian dengan tanaman keras yang menghasilkan kayu, buah, getah dan sebagainya,” ungkapnya.
“Di dalam sistem tersebut dibahas tentang tanaman naungan yang ditanam sesuai dengan golongan Konstrotum (kelompok) dan Strata (golongan), dimana tanaman kakao menjadi tanaman inti,” Tambah Indah. (RR/ON)