Jumat, April 25, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Diduga Sebar Ujaran Kebencian dan Hoaks Hilangnya IPTU Tomi Marbun, Parjal Adukan Akun FB Ini ke Polda Papua Barat

Orideknews.com, Manokwari, – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Parlemen Jalanan Papua Barat secara resmi melaporkan akun Facebook bernama Dobora Nenci Nainggolan ke Mapolda Papua Barat, Rabu (19/3/2025).

Laporan tersebut menyoroti dugaan ujaran kebencian berbasis SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) serta penyebaran informasi hoaks terkait kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, IPTU Tomy Marbun.

Panglima Parlemen Jalanan Papua Barat, Ronald Mambieuw, menegaskan akun tersebut diduga memprovokasi publik dengan menuduh anak-anak Papua terlibat dalam pembunuhan terhadap IPTU Tomy Marbun.

“Postingan ini berpotensi memicu perpecahan di tengah masyarakat yang sedang fokus mengikuti proses pencarian korban,” ujar Ronald usai melaporkan kasus tersebut.

Parlemen Jalanan mendesak aparat kepolisian untuk segera mengawasi, memanggil, dan menindak tegas pihak-pihak yang menyebarkan isu rasial, hoaks, atau ujaran kebencian terkait kasus ini.

“Kami minta semua pihak tidak membuat tuduhan tanpa bukti atau memanipulasi fakta. Mari beri ruang bagi proses hukum dan pencarian korban,” kata Ronald Melalui keterangan tertulisnya.

Ronald mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk menahan diri sembari menunggu hasil pencarian tahap III dan kerja Tim Pencari Fakta.

“Jangan ada yang membangun narasi sepihak, apalagi menyebut kasus ini sebagai ‘sabatose’ (pembunuhan) tanpa dasar. Ini bisa merugikan anak-anak Papua yang terlibat dalam operasi saat kejadian,” tegasnya.

Dia juga menyebut, keluarga korban dan pihak kepolisian telah melakukan langkah transparan dengan menggelar konferensi pers untuk menjawab pertanyaan publik. Keluarga IPTU Tomy Marbun sebelumnya melaporkan kasus ini ke DPR RI, sementara Polres Teluk Bintuni dan Polda Papua Barat telah memberikan tanggapan resmi.

IPTU Tomy Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, dilaporkan hilang saat memimpin operasi gabungan TNI/Polri di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, pada 19 Desember 2024.

Operasi tersebut bertujuan menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlanjut ke tahap III, dengan harapan tim gabungan dapat menemukan titik terang.

Parlemen Jalanan Papua Barat mengingatkan solidaritas untuk menghindari spekulasi yang dapat memperkeruh situasi.

“Mari doakan agar pencarian ini membuahkan hasil dan semua pihak dapat bersikap bijak,” tutup Ronald. (***/ALW/ON)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)