Orideknews.com, Manokwari, – Pemerintah Provinsi Papua Barat tengah melakukan upaya untuk memindahkan lokasi crew change pekerja hulu migas dari Bandara Deo Sorong ke Ibukota Provinsi Papua Barat, Manokwari. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perbedaan wilayah administrasi antara Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Papua Barat, Derek Ampnir, menjelaskan manajemen crew change memerlukan berbagai peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan oleh daerah.
“Kami memiliki karyawan yang bekerja di sini, tetapi ada manajemen yang mengatur bagaimana mereka datang dan pergi. Ada lima sampai sepuluh langkah yang kami siapkan untuk memenuhi standar crew change agar bisa masuk ke wilayah kami,” ungkapnya.
Saat ini, pihaknya baru sampai pada langkah kedua, yaitu melakukan koordinasi dengan manajemen Garuda Indonesia. Garuda memiliki standar keselamatan yang menjadi acuan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk BP.
“Kami ditugasi oleh Pak Gubernur untuk mendampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi serta tim untuk bertemu dengan General Manager Garuda, terutama Direktur Operasinya,” tambah Derek.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin penting yang saat ini sedang dirumuskan oleh Dinas Perhubungan Provinsi sebagai instansi teknis yang memiliki koneksi dengan manajemen Garuda.
Derek juga menekankan pentingnya keberadaan Garuda dalam menghubungkan dan menyatukan keberagaman di Indonesia, terutama menjelang perayaan HUT RI ke-79.
Pemerintah Provinsi berharap agar proses ini berjalan lancar tanpa ada gejolak harga tiket. “Kami sudah mendapatkan respons positif, namun ini adalah proses yang harus kita lalui. Infrastruktur di Bandara Rendani juga menjadi perhatian utama kami,” jelas Derek.
Dengan panjang landasan yang mencapai 2.300 meter dan sudah diakui secara internasional, Bandara Rendani memiliki potensi untuk mendukung kegiatan crew change ini. Namun, persiapan teknis terkait kedatangan dan keberangkatan maskapai Garuda serta persiapan para crew change pun harus dilakukan.
“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyiapkan segala sesuatunya, dan saat ini kami sedang menyusun laporan untuk disampaikan kepada Gubernur,” imbuhnya.
Derek menegaskan bahwa dua industri migas, K3 dan lainnya, mendukung pemerintah provinsi dalam upaya pemindahan lokasi crew change dari Sorong ke Manokwari.
“Dengan adanya perbedaan wilayah, alangkah lebih baik jika kegiatan ini dilakukan di Manokwari untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi,” ujarnya.
Ke depannya, pada langkah selanjutnya, mereka akan melakukan peninjauan fisik dan infrastruktur yang ada di jalan menuju bandara. Setelah itu, kelayakan Bandara Rendani akan dikaji lebih lanjut.
“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah, provinsi, dan kabupaten dalam pembangunan bandara ini,” tutupnya. (ALW/ON).