Orideknews.com, MERAUKE – Kegiatan optimalisasi lahan yang dilakukan di kampung Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari gelombang 1 yang diterjunkan sebanyak 10 orang dalam mengawal Program Perluasan Areal Tanam (PAT) lakukan penanaman benih padi pada lahan seluas 10 hektar, kamis (20/06/24)
Kegiatan tersebut menjadi salah satu agenda penting dalam memastikan program PAT berjalan efektif dan efesian sebagaimana arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman agar melibatkan Mahasiswa Polbangtan untuk bergerak melakukan antisipasi darurat pangan.
Menurutnya pelibatan mahasiswa Polbangtan sangat penting terutama dalam upaya untuk meningkatkan produksi melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian.
“Mahasiswa yang berkecimpung disektor pertanian harus bekerja keras mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ujar Amran
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan agar milenial dapat terlibat dalam penguatan pangan melalui peningkatan produksi dengan cara menambah luas tanam.
Kehadiran mahasiswa Polbangtan Manokwari mendapatkan apresiasi dari PJ Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanfo dalam upaya mensukseskan program yang dicanangkan Kementerian Pertanian dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Apolo berterima kasih atas kerja keras mahasiswa yang terlibat langsung dalam membantu persiapan lahan hingga penanaman pada hari ini.
“Saya sangat bangga melihat generasi muda yang mau terlibat langsung dalam membangun Merauke melalui sektor pertanian,” ungkap Apolo saat melakukan kunjungan lapangan dalam memantau persiapan kedatangan presiden terpilih Prabowo Subiato juli mendatang.
Saat berjumpa dilahan, Mahasiswa terlihat sedang melakukan penanaman padi dengan menggunakan metode hambur benih padi varietas Inpari, varietas Nutrisin dan Varietas Cakra Buana.
Kepala Unit Penelitian dan Pengabdiaan Masyarakat (UPPM) Polbangtan Manokwari, Mikhael SP yang hadir mendampingi mahasiswa menjelaskan bahwa serangkaian kegiatan kini dilakukan mulai dari penyiapan lahan, penyemaian benih, penanaman, hingga persiapan pengairan melalui pompanisasi.
“Tidak hanya itu kami juga mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi dengan mengikuti Bimbingan Teknis penyemaian benih menggunakan alat semai dan penanaman menggunakan transplenter,” jelas Mikael. (MRN/RR/ON).