Orideknews.com, MANOKWARI, – Memiliki potensi alam yang melimpah dan bonus biografi milenial usia produktif, Kementerian Pertanian terus melakukan akselerasi lahirnya petani milenial di Papua Barat.
Pentingnya peran petani milenial disektor pertanian menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam upaya meningkatkan produksi pangan strategis.
“Pembangunan sektor pertanian tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif yakni generasi milenial,” kata Mentan.
Dalam rangka menjajaki potensi milenial di tanah Papua, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar kuliah umum dengan mengusung tema “Mencari Petani Milenial Yang Tangguh”, jumat (26/01/24).
Kegiatan berlangsung secara daring dan luring di Politeknik Pembangunan pembangunan pertanian (Polbangtan) Manokwari dengan penuh antusias oleh mahasiswa yang hadir secara langsung maupun milenial yang bergabung melalui siaran Zoom.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi hadir langsung memberikan motivasi, optimis bahwa generasi milenial di Manokwari akan lahir petani milenial yang tangguh yang mampu memperkuat sektor pertanian dari hulu hingga ke hilir.
“Kedepan kalian harus menjadi insan yang luar biasa, pertanian kita bergantung pada milenial saat ini. Jadi pertanian kedepan harus berada digenggaman para anak muda, kalau kalian hebat pertanian akan hebat, kalau kalian tangguh pertanian kedepan pasti akan tangguh begitupun sebaliknya,” kata Dedi.
Dedi menjelaskan bahwa yang menjamin pertanian terus hidup, yang menjamin pertanian terus berjalan adalah kita harus mendapatkan duit sebanyak banyaknya.
Dalam pemaparannya, Dedi menebutkan cara menghasilkan duit yang banyak dari sektor pertanian yaitu melalui agribisnis.
“Yang menjamin ketersediaan bahan pangan pokok adalah kemampuan untuk melakukan agribisnis dan yang menjamin kesinambungan pembangunan pertanian adalah regenerasi petani,” jelas Dedi
“Jadi kedepan milenial harus mampu membangun sektor agribisnis, karena yang dimaksud petani milenial yang tangguh adalah mereka yang sukses dalam agribisnis,” tambahnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa saat ini di tanah Papua saat ini terdapat 250.280 petani milenial. “Angka ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan petani milenial diseluruh Indonesia sehingga kita harus terus berupaya untuk mendorong munculnya petani milenial yang tangguh,” ungkap Santi.
“Hadirnya petani milenial yang tangguh akan menjawab tantangan regenerasi petani yang ada di Indonesia. Kuliah di Polbangtan Manokwari tentu diharapkan mampu melahirkan petani milenial Papua,”ujarnya.
Sementara itu, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta dalam sambutannya menyebutkan Polbangtan Manokwari sebagai wadah pencetak generasi muda penerus pembangunan di sektor pertanian.
Dia mengajak mahasiswa untuk menjadi penggerak atau pelopor pembangunan pertanian di wilayah timur.
Dikesempatan itu, Purwanta menyampaikan dalam rangka menyiapkan pelaku pembangunan pertanian yang handal, profesional dan berjiwa wirausaha pertanian, pihaknya mengajukan program studi kelapa sawit dan mengharapkan dukungan penuh dalam rangka penyiapan SDM handal. (MRN/RR/ON)