OGAN ILIR – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi. Untuk memastikannya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman hari ini mengunjungi Sumatera Selatan (Sumsel) yang memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan rawa. Salah satu potensi lahan rawa di Sumatera Selatan adalah lahan Rawa Lebak yang berada persis di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kab. Ogan Komering Ilir dan Kab. Ogan ilir.
Mentan Amran mengatakan, pengembangan lahan rawa merupakan komitmennya untuk mempercepat kebutuhan masa tanam dalam waktu dekat ini. Pengembangan lahan rawa ini dikelola melalui optimasi lahan yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas.
“Tolong bantu percepat tanam percepat produksi sehingga kita tidak perlu impor. Kami akan bentuk brigade, ada combine harvester, excavator, traktor, dan lain-lain. Saya mau pemuda pemuda yang mengelola. Nanti bagi hasil sehinga pemuda untung, petani pun untung,” ujar Mentan Amran saat ditemui wartawan seusai memantau lahan Rawa Lebak di Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Rabu (14/11/2023) siang.
Kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan. Dengan penataan sistem tata air dan lahan, diharapkan lahan rawa bisa menjadi lahan pertanian produktif.
“Tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi hal yg krusial dalam pengelolaan lahan rawa,” ungkap Mentan Amran.
Disela memantau lahan rawa, Mentan Amran bersama para penyuluh pertanian ikut melakukan panen padi di Desa Embacang ,Kab Ogan Ilir. Di lokasi ini petani telah membuat sumur bor tanah dangkal, sehingga air tersedia cukup untuk mencapai indeks pertanaman (IP) 300.
“Kalau lahan sudah dioptimalkan menjadi IP 300, setelah belum lama panen, bisa langsung tanam lagi,” kata Mentan Amran.
Usai melakukan panen, Mentan Amran melanjutkan kunjungannya ke Desa Talang Tengah, Kabupaten Ogan ilir. Di sini Mentan Amran memantau langsung pembuatan saluran air dan long stroge yang dibangun secara swadaya oleh petani dengan menggunakan alat berat (excavator).
“Dengan adanya saluran ini diharapkan kondisi air pada lahan lebih dapat ditata. Tidak kebanjiran saat musim hujan, dan pada saat mulai masuk musim kering, masih terdapat air pada long storage,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, potensi lahan rawa di Sumsel mencapai 3.054.347,60 hektare. Ali Jamil mengungkapkan luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare dan luas lahan rawa pasang surut mencapai 1.699.541,71 hektare.
“Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan. Kita akan segera lakukan penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain,” pungkasnya.(RR/ON)