OridekNews.com, MANOKWARI, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat bersama Bank Indonesia Papua Barat menggelar Festival Ramadhan Manokwari (Ferari) serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Wisata Indonesia (GBWI) pada, Kamis (13/4/23) di Lapangan Borarsi.
Pada Ferari itu terdapat pameran Pasar Murah, Festival Kuliner, Pameran UMKM, Kas Keliling dan Kick Off GBBI dan GBWI Papua Barat 2023 oleh Pj Sekda Papua Barat Dance Sangkek bersama kepala kantor perwakilan BI Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy.
Dalam sambutannya, Kepala kantor perwakilan BI Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy mengatakan, tahun ini Papua Barat mendapatkan kepercayaan Pemerintah pusat sebagai tuan rumah GBBI dan GBWI pada Mei mendatang.
Rommy menilai, event GBBI dan GBWI ini adalah Papua Barat sedang diberi panggung oleh pemerintah pusat agar UMKM di daerah ini naik kelas.
“Dengan adanya GBBI dan GBWI ini kita harus berpacu, bahwa UMKM Papua Barat harus naik kelas. Punya jangkauan dan kapasitas secara nasional maupun global. Oleh karenanya, digitalisasi terus kita dorong sehingga akses pasar tidak dibatasi oleh ruang dan waktu,” ungkapnya.
“Kick off ini sekaligus menjadi deklarasi tentang Papua Bangkit secara berjamaah. Di momen Ramadhan ini kita gaungkan bahwa kita bisa karena kita bersama, dengan semangat sinergi kolaborasi,” kata Rommy lagi.
Pj Gubernur Papua Barat melalui Pj Sekda Papua Barat Dance Sangkek menyampaikan, Pemprov Papua Barat mendorong UMKM untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dengan menargetkan UMKM on boarding untuk berjualan di pasar digital sebanyak Rp30 juta UMKM pada tahun 2024 dengan nominal transaksi di setiap daerah sebesar Rp50 miliar.
“Sampai pada tanggal 9 acara pada puncaknya, kita diberi target nominal transaksi harus Rp50 miliar, kita harus mulai kerja keras dari sekarang, sehingga tiba saatnya bisa melebihi target,” terang Sangkek.
Dikatakannya, GBBI mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkisar 1,67 persen sampai dengan 1,71 persen dari aksi afirmasi belenja produk dalam negeri dengan nilai belanja minimal Rp400 triliun.
“Pada 2023, 90 persen dari anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah diarahkan untuk membeli produk dalam negeri,” jelas Sangkek.
GBBI juga diharapkan, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk lokal yang berkualitas serta berbagai sarana pembangunan karakter bangga buatan Indonesia sejak dini kepada masyarakat.
GBWI lanjut Sangkek, didorong untuk pengembangan pariwisata sehingga mampu menarik pengunjung domestik maupun non domestik.
“GBWI berangkat dari komitmen pemerintah yang menargetkan sebanyak Rp1,2 sampai Rp1,4 miliar per jalanan wisatawan nusantara di tahun 2024,” bebernya.
GBWI akan memberikan manfaat berupa kunjungan wisatawan ke destinasi lokal, yang akan berdampak pada perekonomian daerah. (ALW/ON)