![](https://i0.wp.com/orideknews.com/wp-content/uploads/2025/02/Yusak-Towansiba.SE-1.png?fit=1080%2C1080&ssl=1)
OridekNews.com, MANOKWARI, – Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai salah satu pemegang kunci dalam melahirkan petani milenial mendorong setiap unit pelaksana teknis untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).
![](https://i0.wp.com/orideknews.com/wp-content/uploads/2025/02/Korneles-G.-Rumbekwan-SE-1.png?fit=1080%2C1080&ssl=1)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa enterpreneur.
“Melalui pendidikan vokasi kita bekali generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian,” ungkap Mentan Syahrul
Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. Kementan punya Lembaga Pendidikan vokasi.
“Pengembangan pendidikan vokasi menjadi kunci. Sebab lewat pendidikan vokasi ini bisa banyak lahir petani milenial. Output dari pendidikan vokasi adalah qualified job creator dan job seeker,” ujarnya.
Dalam mewujudkan perguruan tinggi vokasi yang bermutu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari mengikuti serangkaian kegiatan Asesmen Lapangan yang digelar oleh BAN PT terhadap Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.
Kegiatan aseamen yang berlangsung secara daring selama 2 hari melibatkan 2 asesor yaitu Lies Sulistyowati dan Nurbani Kalsum.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menjelaskan bahwa Prodi TPTP merupakan Prodi Baru yang dibentuk setelah perubahan kelembagaan dari STPP ke Polbangtan.
“Tentu melalui proses asesmen lapangan diharapkan memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan sembilan standar penilaian yang ditetapkan BAN PT serta menuntun kita dalam mewujudkan visi misi Polbangtan Manokwari,” jelas Purwanta.
“Rekomendasi yang diperoleh selama proses asesmen akan menjadi acuan kami. Sehingga pengelolaan TPTP akan semakin baik dan memberikan dampak pada kualifikasi akreditasi dipriode mendatang,” tambahnya
Purwanta Juga mengatakan bahwa hasil maksimal yang diperoleh nantinya tentu akan memperkuat kami dalam membangun sdm pertanian khususnya di tanah Papua.
Proses asesmen lapang yang berlangsung, selain melibatkan pegawai Polbangtan Manokwari juga melibatkan, mahasiswa, orang tua, stakeholder dan Alumni pertama prodi TPTP.
Diketahui proses wawancara terhadap 14 mahasiswa menarik perhatian para asesor, sebab setiap mahasiswa memiliki keinginan teguh untuk menjadi petani milenial dan berwirausaha dibidang perkebunan.
Untuk menunjang kemampuan mahasiswa, Polbangtan Manokwari menyediakan lahan Teaching Factory (TEFA) sebagai media pembelajaran dari hulu sampai hilir. (MRN/RR/ON)