Orideknews.com, MANOKWARI, – Ketahanan Pangan menjadi Isu utama dunia akhir-akhir ini. Bayangan krisis pangan yang melanda dunia menjadi perhatian utama Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis dengan seluruh upaya yang dijalankan mengatasi ancaman krisis pangan global.
“Dalam 2 tahun ke depan situasi pangan dalam negeri harus kembali stabil. Seluruh jajaran Kementan harus bekerja lebih serius dalam mengawal kegiatan produksi pangan di dalam negeri,” harap SYL
Untuk itu melalui penggelaran Millenial Agriculture Forum (MAF) yang digelar Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus membangkitkan pembangunan pertanian melalui generasi milenial.
MAF Volume 3 edisi 28 yang dipadukan dengan Seminar Nasional Pembangunan dan pendidikan pertanian digelar oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dengan mengangkat tema ‘Resonansi Inovasi Teknologi Untuk Pengembangan Generasi Milenial Pertanian Untuk Menjawab Tantangan Krisis Pangan Global’.
Hadir membuka acara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi percayakan pembangunan pertanian ditangan generasi muda. “Saat ini, kita sedang dalam kondisi yang tidak biasa-biasa saja. Kita merasakan dampak dari keadaan krisis pangan global.” kata Dedi
“Kita tidak mungkin mengabaikan krisis pangan ini, jikalau krisis pangan kalau dibiarkan akan menyebabkan krisis lain yang multidimensi.” Tambahnya
Berbicara mengenai krisis pangan Dedi mengajak milenial agar ikut terlibat memikirkan solusi dari penyebab terjadinya krisis pangan.
“Penyebab pertama covid 19 yang telah meluluh lantahkan seluruh sendi-sendi kehidupan kita, kedua fenomena climate change yang ditandai dengan peningkatan suhu di permukaan bumi, dan yang ke tiga yaitu adanya perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan seluruh negara ikut merasakan dampaknya. Termasuk Indonesia yang memiliki hubungan dagang ekspor dari kedua negara tersebut, ” papar Dedi.
Melalui MAF yang digelar secara online diharapkan mampu meningkatkan peran milenial dalam meningkatkan produksi pertanian Indonesia dengan memanfaatkan teknologi modern.
Dengan melakukan pemanfaatan teknologi pertanian, maka akan tercipta suatu tatanan yang lebih praktis dan tentunya memudahkan kehidupan manusia.
Kegiatan di bagi dalam 2 sesi. Sesi pertama yang dikemas dalam pemaparan materi dari 3 narasumber yaitu Prof. Y. Aris Purwanto seorang guru besar IPB yang memaprkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembangunan pertanian, Kadek Surya Prasetya Wiguna merupkan CEO Cau Chocolate Bali yang menjelaskan penguatan kelembagaan untuk meningkatkan daya saing ekspor, dan Arif Witjaksono CEO PT Pitik digital Indonesia yang hadir memberikan tips transpormasi digital pada usaha dibidang peternakan.
Sementara pada Sesi ke dua dilakukan dengan pemaparan materi dari 65 pemakalah dari ujung timur hingga ujung barat.
Melalui seminar nasional diharapkan adanyanya diseminasi hasil-hasil penelitian kepada Peserta MAF serta memiliki dampak bagi pegawai fungsional dalam kenaikan jenjang karir kedepan.
Posisi indeks Sinta pada Jurnal Triton yang dimiliki oleh Polbangtan Manokwari sudah berada pada akreditasi Sinta 3 yang menyebabkan kelonjakan jumlah pemakalah. Perestasi tersebut merupakan posisi tertinggi dari seluruh Pendidikan Vokasi kementerian pertanian yang ada di Luar jawa. (MRN/RR/ON)