Orideknews.com, MANOKWARI, – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari Papua Barat mencetak 207 Sarjana Hukum sebagai bentuk eksistensi dalam pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tanah Papua, khususnya di kabupaten Manokwari.
Tepat pada 16 Desember 2021 ini, STIH Manokwari mencetak 207 sarjana hukum dengan 90 persen diantaranya adalah putra/putri asli Papua. Lulusan STIH ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk membangun Manokwari lebih baik ke depan.
Pada Rapat terbuka Senat dalam wisuda Sarjana STIH tersebut, pantauan media ini digelar dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sejak pagi tadi, para tamu undangan, dosen, calon wisudawan-wisudawati sebelum memasuki ruangan, menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, faceshield dan tidak berjaba tangan. Di dalam ruangan, para wisudawan satu dan lainnya berjarak sekitar 1 meter.
Informasi yang diperoleh di panitia acara wisuda, kegiatan tersebut telah mendapat izin dari Satgas Covid-19 kabupaten Manokwari, maupun Provinsi Papua Barat.
Ketua STIH Manokwari Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum mengatakan bahwa STIH telah mencetak sarjana hukum yang tersebar di tanah Papua sejak 1975 silam.
Untuk itu, Filep mengatakan bahwa inilah bentuk konsistensi STIH Manokwari sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang sangat berpengaruh di tanah Papua.
Dalam kesempatan itu, Filep mengatakan, mahasiswa yang studi di perguruan tinggi swasta khususnya di STIH Manokwari mayoritas orangtua bekekrja sebagai nelayan, petani, buruh dan lainnya. Sedikit dari orangtua mahasiswa berprofesi sebagai PNS, TNI maupun Polri.
Kini STIH Manokwari memiliki tiga doktor dan sekarang ini 3 orang lagi sedang mengejar gelar doktor. Sedangkan yang lainnya sudah memiliki gelar S2. Dengan demikian, mutu dan kualitas SDM dosen STIH sudah sangat jauh dari rata-rata. (ALW/ON)