Orideknews.com, MANOKWARI, – Sebanyak 1.200 petani milenial di Papua Barat berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian di wilayah mereka. Hal itu terlihat dari antusiasnya mereka mengikuti Pelatihan Teknis Pertanian dalam rangka mendukung ketersedian pangan yang tersebar di beberapa titik Papua dan Papua Barat.
Pelatihan itu sendiri merupakan bukti komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengakui bahwa Papua merupakan tanah yang subur yang diciptakan Tuhan. “Dukungan SDM yang memiliki kompetensi tentu dapat memenuhi kebutuhan pangan Indonesia,” kata Mentan SYL.
“Menjadi petani milenial kalian luar biasa, saya jamin kalian tidak akan miskin. Yang penting semangatmu untuk berjuang untuk bangsa harus tulus,” tambah Mentan SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani milenial yang ada di Papua Barat.
“Upaya peningkatan pengetahuan dan kompetensi petani milenial penting untuk dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar petani milenial yang ada di Papua dan Papua Barat Bisa terlibat dalam meningkatkan ketersedian pangan,” kata Dedi.
Untuk Papua Barat pelatihan secara offline digelar di Aula Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Setelah kegiatan pembukaan pelatihan yang dibuka langsung oleh SYL, para peserta begitu antusias mengikuti materi pelatihan yang dibawakan oleh tenaga pendidikan yang ada di Polbangtan Manokwari.
Tak hanya sekedar menyimak materi, petani milenial diajarkan langsung dengan melakukan praktik pembuatan olahan buah menjadi sebuah makanan yang memiliki nilai tambah. Tak hanya sekedar untuk di komsumsi, tetapi juga dapat dijadikan sebuah produk yang dapat dipasarkan.
Petani milenial begitu antusias dengan terlibat langsung membuat selai dari buah nanas dan buah pisang. Terlihat dari keterlibatan mereka dengan mencampurkan bahan-bahan yang telah disediakan panitia.
Selain itu, peserta juga diajarkan teknik pemasaran dengan mengemas produk olahan dengan wadah atau kemasan yang pas dan menarik agar konsumenpun dapat tertarik.
Dari pelatihan tersebut, petani milenial di Papua barat begitu bersyukur karena ilmu baru yang didapat. Arfita V Mandacan, salah satu peserta pelatihan menaruh harapan besar agar ilmu yang ia dapat hari ini bisa diaplikasikan dan membuka peluang untuk memiliki usaha kedepannya.
“Saya berharap apa yang didapat hari ini dapat diaplikasikan juga untuk membantu memajukan sektor pertanian Indonesia, khususnya Papua Barat,” ungkap Arfita. (RR/ON)