Orideknews.com, MANOKWARI, – Pendidikan vokasi merupakan salah satu kekuatan pertanian di masa depan untuk mempersiapkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Menteri pertanian Sahrul Yasin Limpo mengusung konsep pendidikan vokasi kementan untuk membangun kemandirian petani daerah dan kemandirian nasional guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian pertanian. Untuk menciptakan petani milenial yang tangguh. Polbangtan Manokwari mengadakan kegiatan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa (MABIDAMA) tahun akademik 2021/2022.
Sebanyak 111 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan mabidama baik secara daring maupun luring yang terdiri dari 40 mahasiswa prodi penyuluhan peternakan dan kesehatan Hewan, 39 Mahasiswa prodi penyuluhan pertanian berkelanjutan dan 32 mahasiswa teknologi produksi tanaman perkebunan.
Para mahasiswa baru Mendapat sambutan hangat dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedi Nursyamsi agar para mahasiswa dapat memantapkan hati dan pikiran serta meluruskan niat bahwa mulai detik ini akan menjadi petani milenial yang akan melanjutkan pembangunan pertanian nasional.
“Kalian harus yakin bahwa kalian akan menjadi petani yang tangguh dengan konotasi tahan banting, tahan terhadap gempuran, dan tetap berdiri tegak menghadapi tantangan dan rintangan apapun sehingga bisa menjadi petani Indonesia yang kuat, “ kata Dedi.
“Kalian harus menjadi petani yang handal, artinya menjadi petani milenial yang mampu mendongkrak produktivitas dan mampu meningkatkan efesiensi serta menekan biaya produksi.” tambahnya.
Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa petani milenial harus kriatif yang kaya dengan inovasi teknologi dan mampu menggenjot produktivitas.
Begitupun dengan Direktur Polbangtan Manokwari manokwari purwanta menyambut hangat para peserta Mabida di kampus hijau baik yang berasal dari pulau Jawa, Suawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, NTT, Papua dan Papua Barat.
“Pertanian ini salah satu sektor yg tumbuh positif selama pandemi, pertanian setelah terbukti bahwa dapat menopan perekonomi nasional. Oleh karena itu, jika memiliki kecintaan terhadap pertanian tentu akan membawa kesuksesan setelah lulus nantinya,” kata Purwanta.
Ia menjelaskan bahwa Polbangtan Menokwari menerapkan 4 filosopi pembelajaran yaitu learning to Know, learning to do, learning to be dan learning to live together.
“Mahasiswa harus mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya selama menempuh pendidikan. Hingga bagaimana nantinya dapat bertindak untuk melakukan aksi serta menyelesaikan masalah atau kendala yang didapat. Oleh karena itu, mahasiswa harus bisa menguasai apa yang menjadi tanggung jawabnya agar tercipta kombinasi antara soft skill dan hard skill,” terang Purwanta. (RR/ON)