Orideknews.com, MANOKWARI, – Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari dalam meningkatkan Kreatifitas dan inovasi generasi milenial seperti yang perna disebut oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah menerjunkan mahasiswa di lapangan untuk memajukan sektor pertanian.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Peran pemuda khususnya dalam menggenjot ketersediaan pangan memang sangat dibutuhkan ditengah pandemi Covid-19 ini. Adanya pandemi Covid-19 tidak serta membuat kegiatan pertanian berhenti. Aktivitas pertanian harus berlanjut. Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berproduksi.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan, terbukti banyak pemuda-pemuda terdidik saat ini yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian. Ini adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, apalagi ditunjang dengan mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan.
Setelah 3 bulan melaksanakan kegiatan praktek kerja Lapangan (PKL) untuk meningkatkan peran Mahasiswa sebagai generasi milenial dalam sektor pertanian, Polbangtan Manokwari melakukan penarikan pada mahasiswa yang telah mengikuti PKL diberbagai unit perusahaan maupun dibeberapa Balai Penyuluhan Pertanian.
Sebanyak 123 mahasiswa PKL I dan 103 mahasiswa PKL II yang ditarik secara bertahap sesuai prosedur pelaksanaan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam proses penjemputan mahasiswa Polbangtan manokwari mempersiapkan surat rekomendasi perjalanan yang didapat dari satuan tugas Covid-19 Manokwari.
Susan Carolina Labatar selaku Wakil direktur III bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan bahwa Penarikan mahasiswa berlangsung pada tanggal 17- 21 juli 2021. “ Pelaksanaan PKL I yang dilakukan oleh mahasiswa semester 4 bertujuan untuk menanamkan sikap mandiri mahasiswa dalam berwirausaha, meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menganalisis permasalahan serta merumuskan pemecahannya pada unit usaha agribisnis, intinya mahasiswa magang Agribisnis di Dunia usaha Dunia Industri(DUDI).” Kata Susan.
“Sedangkan PKL II yang dilakukan oleh mahasiswa semester 6 lebih khusus untuk mengidentifikasi potensi, menyusun program penyuluhan pertanian, merancang penyuluhan sesuai dengan potensi dan permasalan yg dihadapi petani atau peternak di lapangan, dan lebih terpusat di BPP (Kostratani).” Tambahnya.
Susan Carolina Labatar juga berharap mahasiswa bisa ikut serta secara dalam pendampingan program khusus Kementan seperti Sikomandan, Upsus Pajale, serta membantu pelatihan drone dan kegiatan lainnya dalam rangka peningkatan produktivitas Petani. (RR/ON)