Orideknews.com, MANOKWARI, – Berada nun jauh dalam Pegunungan Arfak, Papua Barat, pemuda-pemudi milenialnya ternyata sudah tersentuh budidaya kopi. Penular “virusnya” ternyata adalah calon alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari bernama Barto.
“Tugas saya merangkul semua teman-teman di Pegunungan Arfak untuk terjun dalam dunia bisnis khususnya di pertanian dan perkebunan,” sebut Barto yang diamanahkan menjadi Koordinator Petani Milenial di kawasan Pegunungan Arfak.
Beruntung Polbangtan Manokwari memiliki Barto, sebab dirinya mampu menjadi pembuka lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang memang menjadi target dan potret lulusan Polbangtan Manokwari.
Gelar Sarjana Pertanian Terapan memang tinggal selangkah lagi dimiliki Barto, dan setelah wisuda dirinya ingin mengembangkan pertanian di Pegunungan Arfak.
“Saya dulu memang ingin sekolah Jurusan Pertanian Berkelanjutan jadi saya pulang dengan ilmu ini untuk kembangkan di kampung,”ujarnya mengenang
Barto melihat potensi perkebunan kopi sangat mungkin dikembangkan di Pegunungan Arfak. Apalagi kondisi tanah di Papua Barat yang membuat citarasa kopi berbeda daripada daerah lain dan layak untuk dijadikan buah tangan khas Papua Barat.
Barto mengaku menggeluti budidaya kopi selama dua tahun terakhir. “Sudah muncul bunga dan buah. Sekarang ada semai tiga ribu pohon dan sebagian sudah tanam lagi,” rincinya.
Kampung Udohotma, Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak menjadi lokasi dimana Barto melakukan budidaya tanaman kopi dan tanaman hortikultura lainnya. Tak banyak masyarakat yang menanam kopi di sana, namun Barto memiliki analisa pasar tersendiri.
Banyaknya peminat, tingginya harga jual, serta didukung dengan kondisi Pegunungan Arfak yang sesuai untuk budidaya kopi, membuat Barto memantapkan diri untuk terus mengembangkan tanaman ini. Antusiasme warga sekitar juga menopang kegiatan usaha ini menjadi kekuatan yang tak ternilai harganya
Barto memulai dengan membuat green house hingga menyemai 3 ribu pohon kopi Arabika dari modal sendiri. Fokus pada pengembangan usaha, diimbangi dengan kegiatan penelitian menjadi kegiatan Barto selama ini.
Lewat budidaya Kopi, Barto menjadi salah satu dari sekian juta petani milenial di Indonesia. Jika makin banyak Barto ditiap-tiap daerah, Program Kementerian Pertanian untuk mencetak 2,5 juta petani pengusaha milenial niscaya akan terwujudkan. (RR/ON)