Orideknews.com, MANOKWARI, – Perkuat mutu petani milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Engenering Pertanian Indonesia (PEPI) terus membekali para generasi milenial ini dengan pendidikan serta keahlian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, “Pendidikan Vokasi Kementan bertugas menyiapkan generasi-generasi penerus pertanian agar mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri ataupun menjadi seorang profesional yang siap memenuhi kebutuhan industri.”
Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan upaya penguatan ini makin dilengkapi dengan adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Untuk itu Kementan melalui BPPSDMP terus menata agar SDM pertanian memiliki daya saing yang tinggi salah satunya melalui metode pembelajaran TEFA.
“Teaching Factory atau TEFA sebagai model pembelajaran di Polbangtan terintegrasi dalam kurikulum, sehingga lulusan Polbangtan diharapkan qualified job creator dan qualified job seeker,” sebut Dedi Nursyamsi.
Mahasiswa/mahasiswi politeknik Kementan sebelum turun ke lapang dan berinteraksi ke masyarakat telah mendapatkan bekal sebelumnya melalui TEFA. Seperti Mahasiswa Polbangtan Manokwari tingkat dua dan tingkat tiga yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Bermodalkan bekal keilmuan yang didapat dibangku kuliah mereka siap untuk mengaplikasikan keahlian serta kemampuannya di masyarakat.
Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PKL (26/5), Dosen Pertanian Polbangtan Manokwari Michel Koibur dan Yuliana Ataribaba melihat langsung aktifitas PKL mahasiswa yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Manokwari, Peternakan Babi integrasi dengan bunga, buah dan sayur di Bumi Marina Aroem Manokwari, Lahan Praktik Polbangtan Manokwari, Andai serta Lahan pertanian bayam, mentimun, dan melon di SP4, Manokwari.
“Hari ini kami memantau kegiatan PKL Mahasiswa sesuai dengan agenda yang dijadwalkan,” sebut Koibur. Meski tanggal merah, mahasiswa/mahasiswi kami sebagai petani milenial tetap turun ke lahan.
Dengan mengikuti PKL ini, Kalarci Wenggi, Mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (Prodi PPKH) Polbangtan Manokwari yang bercita-cita ingin menjadi peternak babi di Kabupaten Waropen, Papua merasa senang. Selain memenuhi tanggung jawabnya melaksanakan PKL, ilmu dan pengalaman juga diperolehnya. (RR/ON)