Orideknews.com, MANOKWARI, – Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, Yan C Warinussy, SH menyoroti pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari.
Menurut Warinussy, Bupati Manokwari mesti segera membenahi menejemen RSUD Manokwari dengan segera menempatkan top menejemen yang benar-benar bisa menjalankan prinsip the right man in the right place.
“Hari ini hingga hampir jam 11:00 wit, saya berada di depan Laboratorium RSUD Manokwari dan mendapati ruangannya tertutup rapat dan tidak ada tanda-tanda ada satu orang petugas pun disana. Sementara masyarakat yang datang cukup banyak berkumpul di depan Laboratorium,” ungkapnya melalui pers rilisnya, Rabu, (6/1/21).
“Ada yang mau bawa hasil pemeriksaan dan saya sendiri mengantar anak saya yang sudah dapat pengantar dari poli umum untuk periksa darah lengkap di laboratorium. Ada pula ibu-ibu yang diantar suaminya ke ruang bersalin untuk melahirkan, tapi tidak memperoleh pelayanan dengan alasan untuk sementara ruang bersalin ditutup,” lanjut Warinussy.
Dia menyebut, hal yang terjadi di RSUD benar-benar membahayakan nyawa seorang atau lebih ibu yang hendak melahirkan sesuai perhitungan medis dari dokter.
“Saya kira Bapak Bupati Manokwari mesti segera bertindak tegas. Karena hal yang menjadi alasan adalah soal insentif penanganan Covid-19 bagi para media dan pelayan di ruang laboratorium dan ruang bersalin yang menurut informasi lebih rendah dibandingkan dengan perawat di bangsal-bangsal,” tuturnya.
Warinussy mengisahkan bahwa, saat dirinya berada di depan Laboratorium dan ada seorang petugas kesehatan berpakaian warna putih memakai topi datang dan bertanya kepadanya. “bapa mereka mau periksa darah atau mau ambil hasil?”.
“Ketika kami menjawabnya. Dia terlihat menelpon seseorang dan berkata : ” halo ibu martince (sebutannya bagi orang di seberang telpon selulernya), ini soal insentif bapa sudah menghadap Pak Wakil Bupati, jadi katanya akan diselesaikan, jadi mohon ada yang datang layani masyarakat di laboratorium dulu kah?,” bebernya. (ALW/ON)