Orideknews.com, MANOKWARI, – Dari kegiatan Pengendali WBC yang dilakukan awal April 2020 pekan lalu, diperdiksi akan dilangsungkan panen pada Mei 2020 mendatang.
Hal ini dikatakan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kampung Udapi Hilir, Prafi, Manokwari, Carko. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi yang baik dari seluruh pihak, kata dia, pertanian tidak berhenti meski wabah Covid-19 ataupun WBC melanda.
“Panen padi dapat terus berlangsung untuk menunjang ketersediaan beras khususnya di Manokwari, Papua Barat,” ungkap Carko.
Untuk diketahui, Kementerian Pertanian memprediksi panen raya akan berlangsung April dengan luas panen sekitar 1,73 juta hektar (ha) yang mencapai 5,03 juta ton beras.
“Bulan maret lalu kami sudah melakukan panen padi sawah seluas 257 hektare, bulan april ini 352 hektare di wilayah prafi,” ujar Mantri Tani Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat, Sarni.

Dikatakannya, secara bergiliran akan panen padi akan berlangsung di Manokwari, Papua Barat. Meski wabah Cornavirus Disease (Covid-19) masih terus menghantui, stok beras Papua Barat dapat dikatakan aman.
Senada dengan ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Dr. Detia Tri Yunandar, mengatakan panen padi di wilayah Prafi tidak dilakukan serentak.
“Panen padi di Prafi ini bergilir, petani tidak menjual gabah kering panen namun langsung menjual beras,” tutur Dr. Detia.
Dia menambahkan, petani di Prafi juga rata-rata sudah mulai menerapkan teknologi dalam melakukan panen.
“Dengan menggunakan combine harvester panen lebih cepat, irit tenaga, dan hasil maksimal,” sebut salah satu petani Transmigari, Agus. (RR/ON)