Senin, April 21, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Insiden Penerkaman Buaya di Sidey, Dr.Keliopas Krey : Hasil Penelitian Menyatakan di Manokwari Banyak Buaya

Orideknews.com, MANOKWARI – Peneliti Reptil di Papua, Dr.Keliopas Krey, S.Pd.,M.Si mengatakan insiden terserangnya seorang warga oleh seekor buaya di muara pantai Sidey, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Kamis (10/5/2018) lalu bisa jadi pelajaran penting bagi warga Papua Barat secara khusus Manokwari. Sebab, kata Krey, di Papua ada dua jenis buaya yaitu Crocodylus porosus dan Crocodylus novaeguineae, umumnya  menghuni wilayah Papua yang berair tawar, di sungai-sungai, rawa dan danau.
Crocodylus porosus. (Foto: https://animaldiversity.org)

Crocodylus porosus yang hidupnya didaerah muara dan pantai ini memang ukuran tubuhnya lebih besar, mereka (buaya,red) kadang menyergap mangsa itu dengan bersembunyi di sungai-sungai,”Jelas Krey kepada orideknews.com Sabtu, (12/5/2018).

Ia mengemukakan kemungkinan saat korban menyeberang dimuara, buaya telah mengintainya sehingga dilakukan penyergapan.“Kita tahu di daerah Sidey itu banyak sungai sehingga bisa dijamin jenis yang menyerang itu adalah Crocodylus porosus,” Tutur, Krey.

Dirinya menyatakan bahwa banyak kasus dimana, disebabkan karena masyarakat melakukan aktifitas di tempat persembunyian buaya, “Kemudian, kalau makanannya di alam mulai berkurang maka salah satu incaran makanan adalah manusia atau hewan-hewan besar,” Ucapnya.

Dikatakan Krey, buaya muara sangatlah agresif, mempunyai rahan yang sangat kuat, dan gigi yang tajam sehingga sekali mencengkeram objek, sulit untuk dilepaskan. “Hasil cengkeraman buaya muara bisa merobekkan otot, mematahkan tulang bahkan bisa sampai manusia atau hewan besar kesulitan bernapas kemudian meninggal dunia,” Katanya.

Crocodylus novaeguineae. (Foto: Jack Cox)

Dosen pengajar mata kuliah Herpetologi di Jurusan Biologi, Unipa ini mengaku, pernah beberapa kali melakukan penelitian di wilayah Manokwari, terkait distribusi reptil di daerah pesisir pantai hingga pegunungan Arfak dan untuk reptil besar seperti buaya, telah diidentifikasi.

“Hampir disemua muara sungai dipesisir Manokwari ada hidup buaya terutama di sungai yang airnya tenang, kemudian juga di kota Manokwari sendiri kami pernah temukan itu buaya yang ada di kali-kali kecil di kota dan menurut kami itu buaya yang mungkin tidak sengaja terlepas dari pemeliharaan warga ” Jelas Ketua Jurusan Biologi tersebut.

Krey menghimbau bagi semua masyarakat di daerah Manokwari, terutama yang hidup di pesisir agar ekstra hati-hati saat melakukan akfititas, apalagi saat menyeberang di sungai, rawa dan bakau. (RED/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)