Orideknews.com, BINTUNI – Dalam rangka peningkatan dan penguatan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku, di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Genting Oil Kasuari Pte.Ltd (GOKPL) menggelar pelatihan, Selasa (27/02/2018).
Kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIT di salah satu hotel di Bintuni ini di buka oleh Bupati Teluk Bintuni yang diwakili Asisten II Setda Pemkab Bintuni, Frans Awak.
Peningkatan kapasitas tersebut di ikuti belasan masyarakat Adat dari Suku Sumuri dan LMA Suku Sumuri dan dihadiri 11 anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB).
Kemudian, dalam pelaksaaan pelatihan ini diundang nasumber dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini Bupati, SKKMigas Pusat, SKK Migas Pamalu, Genting Oil Kasuari, LP3BH Manokwari, Unipa, Ketua MRPB.
Frans Awak, Asisten II Setda Pemkab Teluk Bintuni, mewakili pemerintah daerah menyampaikan apresiasi kepada GOKPL yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut.
Pasalnya, LMA dari 7 suku pemilik hak ulayat yang berpotensi memiliki Sumber Daya Alam (SDA) di Bintuni harus kuat terlebih khusus Suku Sumuri. Dimana, kuat dalam menghadapi tantangan Industri.
“Maka LMA Suku Sumuri juga sudah bisa melakukan pemetaan hak ulayat dalam hal ini hak komunal Sumuri, agar kedepan tidak terjadi permasalah saat investasi mau berinves di tanah adat suku Sumuri dan secara keseluruhannya,”ujar Awak dalam sambutannya.
Kemudian, lanjutnya, mengenai LMA suku di Bintuni semuanya sudah ada, namun sampai saat ini belum dilantik.
Menurutnya, semua LMA Suku sebelum dilantik harus terlebih dahulu mengikuti pembekalan dan pembinaan, agar kedepan mereka LMA Suku ini bisa bekerja secara proaktif membangun masyarakat adat mereka.
“Kami berharap dari kegiatan ini, bisa dapat menghasilkan sesuatu yang berdampak positif bagi masyarakat adat di setiap suku pemilik hal ulayat dari sisi regulasi, dan kami pemerintah akan membantu membuat rancangan-rancangan. Kemudian untuk dana rangsangan yang tidak keluar dari aturan,”katanya.
Dikatakannya bahwa daerah Bintuni adalah daerah yang berpotensi, maka kedepan akan banyak perusahan besar masuk kelola SDA dan mengakibatkan masyarakat adat terpinggirkan.
Oleh sebab itu, tuturnya, LMA memilik tugas dan tanggungjawab cukup berat untuk hal tersebut, untuk itu sangat diharapkan pembekalan atau kegiatan peningkatakan kapasitas ini dapat di ikuti secara baik.
Ketua MRPB, Maxi Ahoren mengatakan, kehadiran pihaknya dalam kegiatan tersebut adalah panggilan dan kegiatan ini sungguh sangat luar biasa. Maka harus dicontohi semua suku di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Sebelum kita masuk ke kegiatan besar terlebih dulu Suku Sumuri ini harus diperkuat kelembagaannya untuk melindungi hak-hak masyarakat adatnya,”sebutnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada GOKPL atas pelatihan yang dilaksanakan dan ini akan lebih cukup membantu masyarakat adat untuk bisa menjaga dan menlindungi hak-hak komunal mereka khususnya LMA Suku Sumuri.
“Kami ada untuk melindungi masyarakat adat, mulai dari tanah sampai dengan manusianya. Kami siap membantu dan bekerja untuk negeri ini, dimana kita sebagai MRPB termasuk para Investor yang ada diatas tanah Papua harus menghargai dan menjaga hak kesulungan orang asli Papua (OAP),”tegasnya.
Disamping itu, Ketua MRPB juga mengemukakan bahwa pihaknya akan berkunjung ke GOKPL dan LNG. Kemudian, pihaknya akan bertemu Bupati karena menurutnya, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati harus hadiri kegiatan-kegiatan seperti yang dilaksanakan GOKPL.
Ketua Panitia Pelatihan, Herdy Sahetapy dalam laporannya menjelaskan bahwa GOPKL beroperasi di Distrik Sumuri sejak tahun 2008 atau kurang lebih 9 tahun. Dimana, kata dia, GOPKL telah membaur dengan masyarakat Sumuri.
“Maka semua hal operasi kegiatan GOKPL senantiasa berjalan bersama LMA suku dan kegiatan yang sementara dilakukan adalah pemetaan wilayah adat di Sumuri dan Konsultasi Pra Amdal,”sebutnya.
Sedangkan untuk program-program, kata dia, perusahan selalu bekerjasama dengan masyarakat adat dalam hal ini LMA Suku Sumuri untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan.
“Workshop atau pelatihan ini sebuah kado dari GOKPL bagi masyarakat adat dan LMASS untuk mempersiapkan diri menghadapi masa Industri di Sumuri, agar kedepan selain GOKPL akan ada Industri besar Petrochemical di Distrik Sumuri,”tutupnya. (FRE/ON)