Orideknews.com, Fakfak, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar pelayanan imunisasi pada 23-27 November 2023 di dua Distrik di kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Pelayanan Program bulan imunisasi anak sekolah (Bias) tersebut dilakukan penyuntikan vaksin Difteri Pertussis (DT), Tetanus Difteri (TD) dan Human Papiloma Virus (HPV).
Dinkes Papua Barat berkolaborasi bersama Dinkes Kabupaten Fakfak melalui Bidang P2P dan Pengelola Imunisasi serta Puskesmas Distrik Bomberay dan Karas.
Pengelola Program Imunisasi Dinkes Papua Barat, Hendrik Marisan mengatakan Imunisasi yang diberikan untuk melengkapi imunisasi siswa-siswi saat bayi.
Pelayanan dilakukan di wilayah Puskesmas Bomberay meliputi SD Inpres SP 1, SD Inpres 2, SD Inpres 3, SD Inpres 4, SD Inpres 5, SD Inpres 6 dan SD Inpres SP 7. Jumlah pelajar yang mendapat suntikan sebanyak 349.
Sementara di Wilayah Puskesmas Karas, SD Inpres Maas, SD Negeri Antalisa, SD Negeri Kiaba, SD Negeri Tarak, SD YPPK Tuberwasa dan SD Inpres Fauzia dengan jumlah penyuntikan sebanyak 94 pelajar.
Dari total dua Distrik itu, pelajar SD yang mendapatkan imunisasi TD, DT dan HPV sebanyak 441 orang. Pelayanan Imunisasi hanya dilakukan untuk pelajar SD kelas 1, 2 dan 5.
Hendrik mengaku, pelayanan 5 hari sesuai jadwal dapat dimaksimalkan selama 3 hari full. Ia mengapresiasi orang tua pelajar yang mendukung pelayanan imunisasi di kabupaten Fakfak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, dr. Maulana K Patiran M.K Kes menyampaikan pelayanan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dikabupaten Fakfak.
“Tentu harapannya adalah imunisasi ini untuk memberikan daya tahan tubuh yang kuat kepada bayi, balita dan anak sekolah, agar mereka punya daya tahan tubuh kuat terhadap infeksi penyakit,” ungkapnya.
Kolaborasi bersama Dinkes Papua Barat, lanjut Maulana, guna mengintervensi imunisasi di beberapa lokus yang sudah ditentukan di beberapa Puskesmas.
“Imunisasi ini juga punya korelasi positif pada penurunan angka stunting, karena memang intervensi pada siklus hidup manusia itu juga tentu dari bayi balita, terus remaja putri, ibu hamil, sampai pada lansia. Disini kita intervensi pada bayi, balita dan anak sekolah,” ungkapnya.
“Untuk kita perkuat data perolehan dengan imunisasi yang sudah disesuaikan sesuai dengan standar nasional. Jadi kita pada bulan imunisasi nasional itu adalah bulan Agustus dan November, ini kita lakukan pada bulan November. Diharapkan cakupannya tinggi,” jelas Maulana lagi.
Dukungan dari Dinkes Provinsi Papua Barat, ia berharap cakupan di kabupaten Fakfak terus meningkat.
Maulana meminta kepala Puskesmas di masing-masing Distrik di kabupaten Fakfak untuk menjadi leader mendorong penanggungjawab programnya dalam mendata mendata dan melakukan imunisasi.
“Saya harapkan tentu harus selalu ada koordinasi dengan dinas, sehingga apa yang menjadi kendala di lapangan itu bisa kita cepat tindaklanjuti agar cakupan kita bisa maksimal,” pesan Maulana. (ALW/ON).