Orideknews.com, MANOKWARI, – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, kembali melakukan aksi di depan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, Kamis, (28/5/2020).
Aksi HMI ini berakhir dengan kekecewaan karena pihak MUI tidak menemui massa untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan.
MUI Provinsi Papua Barat diketahui, menghadiri undangan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Papua Barat.
Koordinator Lapangan, Safwan Ashari Raharusun mengatakan, aksi demo HMI Cabang Manokwari, yang dilakukan itu bermula dari sebelumnya Jumat, (22/5/2020) pecan lalu.
“Kami hari ini, kembali hadir di depan kantor MUI Papua Barat, sebenarnya kelanjutan dari aksi pada tanggal 22 kemarin, dan tidak diterima secara baik sehingga kami kembali turun untuk mengawal semua proses itu,” ujar Safwan, kemarin.
HMI, kata Safwan, merasa kecewa atas sikap MUI Papua Barat, lebih memilih untuk menghadiri undangan pertemuan DMI.
“Kami merasa kecewa atas lembaga ini, karena sudah sejak dua hari yang lalu kita sudah layangkan surat kepada mereka. Namun hari ini malah tidak berada ditempat,” tuturnya.
Lanjut sebut Safwan, secara administrasi pihaknya sudah melayangkan surat ke MUI. “Kalau memang seperti ini, kita menganggap MUI tidak menghargai langkah-langkah demokrasi,” bebernya.
Safwan menyebut, pendapat dimuka umum, merupakan salah satu hak asasi manusia. Termasuk HMI Cabang Manokwari yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945.
“Sebab itulah, kami menilai MUI dengan cara seperti ini memang tidak baik sekali, apalagi dibuat di era Demokrasi seperti sekarang,” ungkapnya.
Sementara itu, Pjs. Ketua Umum Cabang Manokwari, Rahmad Jaya menyatakan, aksi itu adalah bentuk kekecewaan HMI kepada MUI, sebab sudah sejak awal ketua umumnya tidak pernah hadir dalam aksi.
“Kami juga sesali, sejak aksi pertama hingga hari ini, tidak ada itikad baik dari ketua MUI baik Provinsi dan Kabupaten untuk menerima massa,” tuturnya.
Menurut Rahmad, Wakil Sekretaris Umum MUI telah memberikan janji untuk mempertemukan HMI dengan ketua MUI, namun tak kunjung ditepati.
“Ada janji dari Wasekum MUI untuk pertemukan kami, hingga dengan hari ini tidak juga di pertemukan. Sehingga kami kembali lakukan aksi dihari ini,” ucapnya.
“Kami pada prinsipnya tetap mengawal MUI, untuk membersihkan lembaga ini dari politik praktis. Sebab dalam kubu MUI sendiri terdapat pengurus (anggota) dari beberapa partai politik, sehingga akan merusak citra lembaga yang mulia ini,” tambah Rahmad.
Sementara itu, ketua MUI Papua Barat, H. Ahmad Nausrau yang dikonfirmasi terkait aksi HMI, pada Jum’at, (29/5/2020) belum memberikan jawaban. (ALW/ON)