Orideknews.com, MANOKWARI, – Petani program Retribusi Tanah Obyek Landreform pada Rabu, (17/6/2020) diberikan sertifikat tanah sebanyak 680 oleh Gubenur Provinsi Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan.
Penyerahan setifikat ini berlangsung di lokasi pembibitan kelapa sawit Program PSR Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera di Distrik Prafi.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan, petani juga menanam jagung karena jagung juga menjadi kebutuhan utama sektor peternakan khusunya pakan unggas.
Di Papua Barat, kata Gubernur, menjadi salah satu wilayah potensial untuk meningkatkan produksi jagung, mengingat luasan lahan yang memadai.
“Pengelolaan perkebunan di Manokwari akan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi. Semua Organisasi Perangkat Daerah terkait kita tindak lanjuti,” jelas Gubernur.
Saat ini, luasan lahan perkebunan sawit mencapai 10.000 hektare, dari Distrik Warmare hingga Distik Sidey, Manokwari. Hal ini memberi peluang untuk diterapkannya sistem tumpang sari sawit – jagung untuk meningkatkan ketahan pangan Papua Barat dan produktifitas lahan.
Dewan Penasehat Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Papua Barat, Dorteus Paiki menyebutkan, peremajaan sawit telah berlangsung tahun lalu.
“Program Peremajaan Sawit Rakyat sudah berjalan sejak Tahun 2019 dengan luasan 344 hektare. PSR dibagi menjadi 2 wilayah, timur dan barat masing-masing seluas 172 hektar,” ungkap Dorteus.
Dikatakannya, bibit kelapa sawit yang digunakan untuk PSR dengan jenis DXP persilangan Dura dengan Pasifera. Di daerah asalnya Medan, lanjut Dorteus, bibit jenis itu sudah menghasilkan pada usia 27 bulan.
“Semoga juga demikian dengan di Manokwari,” sebut Paiki seraya berharap hal itu menjadi catatan penting bagi Gubernur Papua Barat.
Untuk diketahui, peringatan dari Food and Agriculture Organization (FAO) tentang adanya krisis pangan global membuat Kementerian Pertanian mengeluarkan berbagai strategi.
“Kita harus gencar menanam, setalah panen tanam lagi,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sama halnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, dia menyerukan untuk menanam. Salah satu pangan strategis yang menjadi unggulan yakni jagung. (RR/ON)