Orideknews.com, BIAK, – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua mempunyai tekad kuat memutus mata rantai penularan virus corona (covid-19).
Hal ini terbukti dengan akan didatangkannya 2 unit PCR Test guna pengambilan sampel lendir hidung atau tenggorokan yang langsung akan diuji di Biak.
Ketua Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor, Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd mengatakan, metode pengambilan sampel dengan menggunakan rapid test dinilai tidak akurat hasilnya dan kadang membuat masyarakat panik.
Bahkan, sebut Herry, hasil rapid test yang sudah dilakukan beberapa terakhir membuat banyak spekulasi di masyarakat tentang pasien positif dan tidak positif.
Terkait hal itu, ketua Gustu yang juga adalah Bupati itu, menyatakan, telah meminta jajarannya melakukan pemasanan terhadap 2 unit alat pemeriksaan specimen swab atau Pockit PCR buatan Amerika Serikat dan Jerman.
Dikatakanya, pihaknya mengupayakan agar alat terserbut, secepatnya tiba di Biak dalam waktu dekat dan akan langsung digunakan di Biak Numfor untuk pengujuain.
“Saya sudah meminta Plt. Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD Biak tadi siang supaya langsung memesan alat Pockit PCR System ( alat tes Covid 19) buatan Amerika. Ya, mudah-mudahan alat ini hari Senin pekan depan sudah tiba di Biak,” ungkap Herry.
Kata dia, 1 unit alat dapat memeriksa kurang lebih 100 spesimen swab setiap harinya. Dengan demikian, setidaknya dengan 2 unit alat PCR bisa memeriksa 200 spesimen swab.
Lanjut jelas Herry, langkah Pemkab Biak Numfor memesan 2 buah alat PCR karena rapid test yang dilakukan kadang hasilnya tidak akurat dan membuat panik warga.
“Faktanya sudah seperti specimen yang dikirim ke Litbankes Jayapura, sebagian besar positif di rapid test sementara di uji swab melalui laboratorium hasilnya negative,” Sebut Herry seperti dilansir fanpage resmi pemkab Biak. Rabu, (29/4/2020).
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor Daud N. Duwiri, S.KM.,M.Kes menjelaskan, pada dasarnya peralatan 2 unit PCR test itu sudah dipesan dan harganya hampir mencapai Rp.2 M untuk dua unit.
“Tadi siang kami sudah tanya langsung ke Jakarta, memang awalnya akan dipesan tiga unit, namun setelah melihat harga PCR Test buatan Jerman cukup mahal, maka opsi yang diambil dibeli dua unit saja. Satu unit PCR test buatan Jerma dan 1 unit PCR buatan Amerika. Pemesanannya sudah ok dan tinggal proses administrasi saja, intinya akan tiba secepatnya,” tutur Daud.(YM/ON)