Orideknews.com, – Manokwari – Pengembangan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) tingkat Kecamatan hingga hari ini (31/8) ditargetkan sebanyak 3.000 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) menjadi BPP Model Kostratani. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan, Kostratani menjadi terdepan dari sepuluh program utama Kementerian Pertanian.
Fungsi kostratani diyakini dapat mendukung ketersediaan pangan yang berimbas pada kesejahteraan petani, bahkan petani mampu memasarkan produknya berbasis ekspor.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian (BPPSDMP Kementan) mendapat amanah dalam menjalankan program ini. Tak tanggung-tanggung target 3.000 yang bertransformasi BPP Model Kostratani juga harus yang tekoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) yang berada di Kantor Pusat Pertanian.
“Seluruh insan pertanian wajib mendampingi dan mengawal Program Pembangunan Petanian di Kecamatan dan BPP Kostratani menjadi basecamp-nya,” ungkap Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
Penanggung Jawab (PJ) Pembangunan Pertanian Papua Barat, drh. Purwanta, M.Kes yang sekaligus Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari telah mempersiapkan seluruh civitas akademika Polbangtan Manokwari untuk mengawal Program Kostratani.
Seperti pada pekan lalu (25/8/2020), Purwanta menyampaikan dihadapan para lulusan Polbangtan Manokwari untuk mendukung Program Utama Kementan khususnya Kostratani. “Bagi tugas belajar, selamat bertugas bagi Pegawai Negeri Sipil,” sebutnya.
Lulusan ke-3 Terbaik dari Program Studi Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan Manokwari, Fins Bruce Koraag yang akan kembali bertugas menjadi PNS di Dinas Pertanian Halmahera Timur siap mengawal Program Kostratani.
“Kendala kami di lapangan, minimnya PPL yang ada. Namun demikian, setelah kembali ke Halmahera Timur saya akan mengajak para petani untuk menjadi PPL Swadaya yang mampu menjadi motor penggerak suksesnya Program Kostratani,” tutur Fins. (Nsd/RR/ON)