Oleh: Nostalrio Mangembulude
Sering kali orang berprofesi seperti itu dianggap remeh dan tidak biasa berkembang hingga berhasil. Namun anggapan demikian tidaklah tepat. Seorang petani juga bisa sukses dengan profesi yang ditekuni dengan serius, seperti yang dialami oleh Agus Meidodga, satu-satunya petani asli suku Arfak di Distrik Masni yang berhasil.
Hidup ditengah keluarga berkecukupan dari sisi ekonomi sehingga Agus hanyalah lulusan SMP. Dia munuturkan telah menjadi petani selama 15 tahun. Keingannya untuk menjadi petani dimulai saat dia lulus SMP lalu tinggal bersama bapak angkatnya, Suyadi yang pada masa itu adalah warga transmigasi dari Jawa.
Selama tinggal bersama Suyadi, Agus banyak diajarkan untuk bertani, mulai dari mengolah lahan menanam sayur-sayuran hingga menanam padi. Dari situlah Agus tertarik dan timbul keinginan untuk menjadi seorang petani. Sehingga, pada tahun 2005 ia mulai berkebun dan menanam sayur-sayuran sendiri, tetapi lahan yang dipakai masih milik kepala suku atau tanah adat, sehingga hanya mengolahnya saja.
Dengan kegigihan dan motivasi yang tinggi, Agus tetap berusaha sampai akhirnya dia mulai menanam padi sendiri dan memelihara ikan mujair dengan lahan 2 Hektar milik kepala suku tersebut. dengan hasil itu, Agus berpikir untuk membeli tanah tersebut agar hasil taninya bisa lebih berkembang.
Harga lahan atau tanah adat tersebut Rp.200.000.000 dengan hasil dari tanaman padi dan ikan mujair yang di produksi Agus, akhirnya mampu membeli tanah adat tersebut dan menjadi milik sutuhnya.
Setelah 15 tahun, Agus menjadi seorang petani dan berhasil. Kini dia telah memiliki 4 Hektar lahan, 3 unit rumah, 4 unit sepeda motor, alsintan, mulai dari traktor dan thresher 2 unit dan mampu menyekolahkan anaknya kuliah sampai di Magelang.
Agus mengatakan, orang asli Papua juga bisa berhasil dalam bertani jika dia memiliki kinginan dan motivasi diri yang tinggi. Dia ingin banyak orang-orang Papua terutama masyarakat yang berada di Kampungnya yaitu, Sembab yang mana mayoritas masyarakat aslinya adalah suku Arfak dan Mandacan untuk mulai bertani dan berhasil seperti dirinya. Sehingga banyak lahir orang-orang Papua yang menjadi petani sukses dimasa yang mendatang. (***)
Penulis merupakan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Jurusan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan.