Orideknews.com, Manokwari, — Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) asal Kabupaten Teluk Bintuni, Eduard Orocomna, mempertanyakan lambannya pembangunan Puskesmas di Distrik Moskona Barat. Hingga tahun 2025 ini, wilayah tersebut masih belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan permanen, meskipun fondasi pembangunan telah dianggarkan sejak 2020.
Menurut Eduard, proses penganggaran sudah dimulai lima tahun lalu, namun realisasi pembangunan fisik tak kunjung terlaksana.
“Fondasi saja dianggarkan tahun 2020, tetapi hingga kini tidak ada bangunan permanen. Tahun 2021 kami bertemu Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, tapi waktu itu anggaran dialihkan karena fokus penanganan Covid-19,” ujarnya di Manokwari, Minggu, (25/5/25).
Pada tahun 2022, lanjut Eduard, alokasi anggaran yang disiapkan hanya digunakan untuk pembangunan talud di lokasi rencana Puskesmas, tanpa kelanjutan pembangunan gedung utama. Kemudian pada 2024, ia kembali mempertanyakan hal ini ke pihak Dinas Kesehatan, dan dijanjikan bahwa pembangunan akan dilakukan pada 2025.

“Kepala Dinas bilang tahun 2025 akan dianggarkan kembali untuk pembangunan Puskesmas. Tapi hingga sekarang belum juga ada kejelasan. Di distrik lain sudah memiliki Puskesmas, mengapa Moskona Barat belum?” tanya Eduard dengan nada kecewa.
Ia menegaskan, kebutuhan akan fasilitas kesehatan sangat mendesak di Moskona Barat, mengingat letak geografis yang cukup terpencil dan minimnya akses terhadap layanan medis.
“Kami hanya ingin keadilan pembangunan. Warga di distrik ini juga berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak sebagaimana distrik-distrik lain,” ucapnya.
MRPB, kata Eduard, akan terus mengawal dan mendorong pemerintah daerah agar merealisasikan pembangunan Puskesmas tersebut. Ia berharap tidak ada lagi penundaan di tahun 2025, mengingat pentingnya fasilitas tersebut bagi masyarakat setempat.
“Kami tidak ingin janji ini hanya berulang tiap tahun tanpa realisasi. Kesehatan masyarakat tidak boleh diabaikan,” tambah Eduard. (ALW/ON).