

Orideknews.com, Merauke, – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meluncurkan program Brigade Swasembada Pangan atau Brigade Pangan sebagai upaya mempercepat target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditargetkan dapat tercapai dalam tiga tahun, yaitu pada 2027.
Brigade Pangan memiliki dua tujuan utama. Pertama, mengelola usaha tani secara terstruktur dengan infrastruktur modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Kedua, mewujudkan agribisnis pertanian modern yang melibatkan generasi muda guna mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Para pemuda yang terlibat dalam program ini dikelompokkan dalam satu tim yang terdiri dari 15 anggota. Setiap tim akan menggarap lahan seluas 200 hektare. Menurut Menteri Amran, hingga saat ini sudah ada 23 ribu orang yang mendaftar untuk bergabung dalam Brigade Pangan.
“Sekarang ini ada 23 ribu yang mendaftar, tapi kami terima secara bertahap, tidak sekaligus,” ujar Mentan Amran.
Ia menjelaskan bahwa seluruh kelompok Brigade Pangan akan dibina langsung oleh TNI. Tentara ditugaskan untuk mendampingi para petani milenial tersebut, dengan harapan dapat menanamkan nilai-nilai kedisiplinan.
Pembentukan Brigade Pangan melibatkan petani lokal melalui musyawarah di tingkat desa. Administrasi kelompok kemudian didaftarkan ke Dinas Pertanian untuk mendapatkan pengakuan resmi. Program ini juga bekerja sama dengan kelembagaan petani setempat untuk mengintegrasikan proses produksi dari hulu ke hilir.
Dukungan penuh diberikan oleh pemerintah dalam bentuk subsidi alat dan bahan pertanian. “Brigade Pangan tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda. Dengan sinergi antara teknologi dan semangat inovasi, program ini diharapkan mampu membawa Indonesia menuju swasembada pangan yang berkelanjutan,” jelas Kementan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa pembentukan Brigade Pangan diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi lahan (oplah) yang sebelumnya hanya satu kali tanam menjadi dua hingga tiga kali tanam.
“Semua langkah ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Amran untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Semua pihak harus saling berkoordinasi, baik dengan mentor, pendamping, penyuluh, maupun Babinsa, agar target tersebut dapat tercapai,” jelas Santi.
Program Brigade Pangan diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBUN) bersama Satuan Tugas (Satgas) Swasembada Pangan Provinsi Papua Selatan menyelenggarakan pelatihan pengoperasian dan perawatan traktor roda 4 bagi pengelola Brigade Pangan (BP).
Kegiatan ini dilaksanakan di UPTD Alsintan Dinas TPHBUN Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Senin hingga Kamis, 10-13 Maret 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh 137 pengelola BP dari enam distrik, yaitu Merauke, Semangga, Kurik, Tanah Miring, Jagebob, dan Malind. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola BP dalam mengoperasikan serta merawat alat mesin pertanian, khususnya traktor roda 4.
Direktur Polbangtan Manokwari, selaku penanggung jawab Satgas Swasembada Pangan Provinsi Papua Selatan, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memastikan alat mesin pertanian (alsintan) yang digunakan dapat terawat dan memiliki umur pakai yang panjang.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan alsintan yang digunakan dapat terawat dan berumur panjang sehingga bisa digunakan secara berkelanjutan. Bantuan ini juga menjadi stimulan bagi pengelola BP untuk mengembangkan alsintan sehingga jumlahnya semakin bertambah,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Komandan Lapangan Satgas Swasembada Pangan Provinsi Papua Selatan, Danrem 174 Brigadir Jenderal Andi Setiawan, serta Dandim Merauke, Kepala Dinas TPHBUN, dan Kepala BBPP Ketindan.
Brigjen Andi Setiawan menegaskan bahwa pelatihan ini harus mendukung upaya swasembada pangan di Merauke secara berkelanjutan.
“Danrem bersama Dandim selalu aktif mendorong agar alsintan yang ada di lapangan dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, kami telah mengerahkan para Babinsa untuk mendampingi para petani,” kata Brigjen Andi.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelola BP dalam mengoptimalkan penggunaan alsintan, sehingga mendukung peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Merauke. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan secara nasional. (RR/ON)
