Orideknews.com, Manokwari, – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Judson Ferdinandus Waprak, menegaskan pentingnya sinergi antara MRPB dan Forkopimda dalam membangun Papua Barat. Hal ini disampaikan setelah kunjungan kerja MRPB ke Pangdam XVIII/Kasuari dalam rangka silaturahmi dan membahas berbagai program afirmasi bagi Orang Asli Papua (OAP), terutama dalam rekrutmen Bintara TNI.
Menurut Waprak, kunjungan ini akan terus berkelanjutan dari silaturahmi ini kita juga akan melakukan silahturahmi ke Polda Papua Barat dan Unsusr Forkopimda lainnya. “Kami membangun komunikasi yang baik dengan Pangdam, sebagaimana juga akan kita lakukan bersama dengan Kapolda dan kejaksaan serta Forkopimda lainnya. Ini bagian dari upaya memperkuat kerja sama demi kesejahteraan masyarakat Papua Barat,” ujarnya.
Salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah afirmasi bagi anak-anak Papua agar mendapatkan kesempatan lebih luas untuk bergabung dengan TNI. Waprak mengapresiasi kebijakan Pangdam XVIII/Kasuari yang berkomitmen memprioritaskan rekrutmen OAP, tidak hanya dalam seleksi Bintara, tetapi juga dalam berbagai program pemberdayaan perempuan dan pemuda.
“Kami melihat pentingnya peran serta anak-anak Papua dalam institusi TNI. Oleh karena itu, MRPB siap mendukung dengan membantu mempersiapkan calon prajurit sejak dini. Pangdam telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membantu menyalurkan calon anggota yang ingin bergabung,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program afirmasi ini, MRPB bersama TNI akan menyiapkan mekanisme pembinaan bagi calon anggota TNI dari Papua. Anak-anak Papua yang berminat masuk TNI akan diberikan pelatihan awal oleh Babinsa di daerah masing-masing sebelum mengikuti seleksi resmi.
“Jika ada anak-anak Papua yang berminat bergabung dengan TNI, mereka bisa menghubungi MRPB secara langsung atau menyampaikan permohonan secara tertulis. Selanjutnya, kami akan meneruskan ke Pangdam Kasuari untuk menugaskan Babinsa atau Kodim terdekat guna memberikan pembinaan sebelum mereka mengikuti tes seleksi,” ungkap Waprak.
Program ini bertujuan agar calon prajurit dari Papua lebih siap menghadapi seleksi dan tidak merasa kesulitan dalam proses perekrutan. Dengan adanya pembinaan awal, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tahapan seleksi dan persiapan fisik maupun mental yang diperlukan.
Di akhir pertemuan, Pangdam XVIII/Kasuari dan MRPB sepakat untuk terus memperkuat kerja sama dalam membangun Papua Barat. Pangdam menekankan pentingnya kemitraan yang erat antara MRPB dan TNI guna menciptakan kebijakan yang berpihak pada masyarakat asli Papua.
“Kami berharap MRPB dan seluruh elemen masyarakat dapat bekerja sama dengan TNI, bersinergi, dan menjalin kemitraan yang baik demi kemajuan Papua Barat,” ujar Pangdam. (ALW/ON)