
Orideknews.com, Manokwari, – Sekretaris Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Ferdinand Pihwi, menyatakan bahwa pada tahun 2025, kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan sekretariat masih akan berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya, tanpa adanya perubahan yang signifikan. Namun, ia menambahkan bahwa terdapat sedikit pengurangan volume kegiatan akibat keterbatasan anggaran yang tersedia.

“Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2025 tidak mengalami perubahan, mungkin hanya volumenya yang sedikit berkurang karena keterbatasan anggaran,” ujar Ferdina Pihwi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihak sekretariat MRPB telah mengajukan usulan terkait pemasangan kamera pengawas (CCTV) serta pagar teralis untuk pintu-pintu di kantor dan gedung lembaga. Namun, pengajuan tersebut tidak dapat diakomodasi karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan.
“Kami telah mengajukan permohonan pemasangan CCTV dan pagar teralis untuk pintu-pintu di kantor dan gedung MRPB, tetapi karena anggaran yang minim, usulan tersebut tidak bisa direalisasikan,” jelasnya.
Menurut Ferdinand, aspek keamanan kantor menjadi perhatian penting mengingat lokasi gedung MRPB yang jauh dari permukiman masyarakat. Hal ini dinilai berisiko karena jika terjadi tindakan kriminal, seperti pencurian, tidak akan ada yang mengetahui secara langsung.
“Kantor MRPB ini jauh dari permukiman warga, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian, tidak akan ada yang mengetahui. Oleh karena itu, upaya pengamanan sangat penting untuk diantisipasi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun telah tersedia tenaga keamanan atau petugas satuan pengamanan (satpam), namun tingkat pengamanan dinilai masih belum optimal karena petugas yang ada telah terbiasa dengan kondisi sebelumnya.
“Tentu kita memiliki petugas keamanan, tetapi karena sudah terbiasa dengan keadaan yang ada, maka pengawasan belum bisa menjamin keamanan kantor sepenuhnya,” ungkapnya.
Dalam menghadapi keterbatasan anggaran, MRPB berupaya agar seluruh kegiatan yang dilaksanakan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat Papua Barat. Ferdinand menekankan bahwa meskipun anggaran terbatas, kebutuhan pegawai harus tetap terpenuhi dengan optimal.
“Kita harus memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Papua Barat. Terkait kesejahteraan pegawai, terlepas dari cukup atau tidaknya anggaran, harus tetap dicukupi,” tambahnya.
Karena kondisi anggaran yang terbatas, rencana renovasi rumah pimpinan MRPB dan pengadaan fasilitas untuk sekretariat maupun lembaga juga tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
“Anggaran yang ada sangat terbatas, sehingga renovasi rumah pimpinan serta pengadaan fasilitas di sekretariat dan lembaga tidak bisa dilaksanakan,” pungkas Ferdinand. (ALW/ON).