Orideknews.com, MANOKWARI – Peningkatan produksi padi dalam mencapai ketahanan pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menggelorakan semangat transformasi pertanian tradisional ke metode pertanian modern.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pentingnya modernisasi dalam pertanian. Ia percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia.
“Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern, proses usaha tani lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah, pastinya produksi akan meningkat,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan program pertanian modern yang diusung Kementan bertujuan untuk memfasilitasi para petani di lapangan menggunakan alsintan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
“Dalam hal ini, sangat penting regenerasi petani sehingga mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI harus terlibat pada program Pertanian Modern di beberapa kawasan untuk ketahanan pangan Indonesia,” tegas Idha.
Turut berkontribusi dalam menyukseskan transformasi pertanian di Tanah Papua, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari terus mendukung penerapan pertanian Modern yang berlangsung di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Melalui Kegiatan webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) volume 5, edisi 39, Polbangtan Manokwari kembali mengkampanyekan pentingnya pertanian modern dikalangan petani khususnya petani milenial.
Kegiatan yang berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom, mengusung tema “Pertanian Modern, Strategi Efektif Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”, sabtu (26/10/24).
Direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin dalam sambutannya menerangkan bahwa tema yang diangkat sejalan dengan kondisi saat ini, karena kita sebagai insan pertanian tengah berupaya untuk lepas dari krisis pangan global dengan menyediakan pangan secara mandiri, efektif, efesien dan berkelanjutan.
“Salah satu yang sedang digalakkan yaitu pertanian modern pada lokasi optimalisasi lahan (Oplah) dan lahan cetak sawah baru ataupun lahan cetak sawah rakyat,” sebut O’eng
Ia berharap dari MAF yang digelar mampu membuka wawasan bahwa pertanian modern bisa diterapkan dimanaupun, bahkan di Merauke yang notabanenya berada di ujung timur Indonesia.
“Merauke bisa menjadi contoh, karena temuan kami dilapangan hampir semua petani di merauke sudah menggunakan mekanisasi pertanian atau Alsintan mulai dari olah tanah hingga panen,” Ungkapnya saat membuka acara MAF Polbangtan Manokwari
Oleh Karena itu, Kegiatan webinar MAF yang diselenggarakan menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam pengaplikasian program pertanian Modern yang berjalan di Kabupaten Merauke.
Adapun narasumber yang hadir diantaranya Margo Saputro, Ketua Gapoktan Wahana Tani di Kabupten Merauke, Injilia Afrita Inggrid Makatanging, Alumni Polbangtan yang menjadi Mentor MSIB pertanian Modern, dan Nurhikma Rusman, Mahasiswa Universitas Khairun Ternate yang tengah mengikuti kegiatan MSIB di Kabupten Merauke. (MRN/RR/ON).