Orideknews.com, Mamberamo Raya, – Masyarakat asli Mamberamo Raya menunjukkan sikap inklusif dan terbuka terhadap bakal calon bupati yang bukan berasal dari daerah tersebut, menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Dukungan ini diungkapkan Tokoh Pemuda Distrik Roufaer, Basitian Ariyeri, menanggapi penolakan yang muncul dari beberapa pihak yang mengatasnamakan masyarakat Mamberamo Raya.
Dalam pernyataannya, Bastian Ariyeri menekankan, meskipun ada desakan dari segelintir kalangan yang menolak kehadiran calon bupati dari luar Mamberamo, seperti Alfon Sesa, penting untuk menyadari bahwa pencalonan sebagai bupati saat ini memerlukan biaya yang sangat besar, mencapai miliaran rupiah. Ia meminta agar tuntutan untuk hanya memilih calon dari dalam daerah dihentikan.
“Banyak penolakan terhadap calon bupati yang bukan orang asli Mamberamo, namun kami harus bertanya, adakah anak asli yang siap dan memiliki dana untuk maju? Hingga kini, kami belum melihat ada yang siap. Kami di Roufaer sudah sepakat untuk menerima siapa pun calon bupati, termasuk Alfon Sesa, asalkan dia memiliki komitmen untuk membangun daerah kami,” ujar Bastian.
Lebih lanjut, Bastian menilai penolakan terhadap calon bupati dari luar Mamberamo dipicu oleh oknum-oknum lawan politik yang ingin menggoyang stabilitas dan persatuan masyarakat.
Menurutnya, masyarakat pada umumnya menerima setiap calon bupati yang memenuhi syarat dukungan partai politik dan memiliki niat baik untuk membangun daerah.
Senada dengan itu, Obed Korukweri, salah satu anggota dewan terpilih Mamberamo Raya periode 2024-2029, menegaskan siapa pun calon bupati atau wakil bupati dari luar Mamberamo yang memiliki rekam jejak baik dan pengalaman dalam pemerintahan tetap diterima oleh masyarakat.
“Kami tidak membedakan apakah calon tersebut anak Mamberamo atau bukan. Yang terpenting adalah komitmen mereka untuk melayani masyarakat dan kemampuan mereka dalam membawa perubahan positif,” jelas Obed.
Obed juga mengingatkan bahwa, isu penolakan calon dari luar Mamberamo merupakan tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencoba memecah belah persatuan di daerah tersebut.
“Ini adalah negara demokrasi. Siapa saja berhak untuk dipilih dan memilih. Penolakan seperti itu adalah hal biasa dalam momen pemilihan. Intinya, kami masyarakat akan menerima siapapun calon bupati yang maju, asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku,” tandas Obed Korukweri.
Dengan sikap terbuka ini, masyarakat Mamberamo Raya berharap agar proses Pemilukada mendatang dapat berlangsung demokratis dan menghasilkan pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan daerah. (WA/ON).