BANDUNG, (28/7) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengaku optimis Indonesia mampu mewujudkan swasembada susu dan daging sapi dalam waktu yang tidak lama. Hal tersebut disampaikan Wamentan saat meninjau Balai Inseminasi Buatan Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Sabtu, 27 Juli 2024.
“Jadi ini sangat menggembirakan secara kemampuan kita mampu (swasembada) karena itu nanti kita akan laporkan kepada Pak Menteri, tentu kita laporkan kepada Presiden Pak Jokowi dan juga kita laporkan kepada Presiden berikutnya bahwa ke depan harus ada keputusan politik agar kita tidak impor,” ujarnya.
Sudaryono mengatakan sampai saat ini total kemampuan produksi sperma yang dilakukan Kementan mencapai 10,4 juta paket. Semua paket tersebut bahkan sudah siap pakai alias bisa disuntikkan langsung kepada sapi indukan. “Ini merupakan kabar yang menggembirakan dan juga mohon diberitakan bahwa Kementerian Pertanian melalui Balai Inseminasi Buatan mampu menyediakan 10,4 juta Inseminasi Buatan,” katanya.
Menurut Wamen produksi sperma yang dilakukan saat ini juga telah didukung dengan teknologi dan kemampuan SDM yang mumpuni di bidang peternakan sehingga ke depan langkah yang perlu dilakukan adalah komitmen bersama dan dukungan dari semua pihak terhadap kemampuan produksi dalam negeri agar terus meningkat. “Secara teknologi dan secara SDM kita mampu membuat inseminasi buatan yang baik. Inseminasi buatan kita mampu, teknologinya mampu, alatnya ada, pengawasan ada, produksi mampu dan semua kita bisa,” katanya.
Sementara itu, Wamen menambahkan bahwa saat ini stok atau cadangan sperma yang tersedia di Balai Inseminasi Buatan Lembang mencapai kurang lebih 5,4 juta dan bisa digunakan pada sapi indukan agar cepat bunting atau menambah jumlah ketersediaan yang ada. “Kita sudah ada cadangan 5,4 juta inseminasi yang bisa dimasukkan ke sapi indukan. Jadi kalau sekarang ini tiba-tiba 5,4 kita distribusikan serentak, maka semua sapi bisa langsung hamil (bunting). Jadi saya kira ini sangat membanggakan dan perlu kita sampaikan pada publik,” katanya.
Masih soal teknologi, kata Wamen, Kementan sudah memiliki teknologi khusus yang dapat memilah sapi betina dan pejantan hanya dengan sekali sentuh. Teknologi yang dimaksud adalah sexing yang akan menghasilkan anakan sapi sesuai harapan. “Kita sudah ada teknologi sexing yang dapat memilah sperma untuk anak laki-laki dan betina. Saya kira ini sangat penting karena kalau untuk produksi susu kan harus betina,” jelasnya. (RR/ON)