Orideknews.com, Manokwari, – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Se-Dunia yang jatuh pada tahun 2024, dan Hari Pramuka ke-63, Provinsi Papua Barat yang dikenal sebagai provinsi konservasi pertama di dunia, menggelar penanaman 1.000 pohon mangrove di pantai Sowi, Jum’at, (26/7/24).
Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Bahan Temongmere, mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, TNI, Polri, organisasi kepemudaan, lembaga adat, dan semua stakeholder, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang telah diberikan sang pencipta.
“Jangan kita sia-siakan apa yang sudah menjadi berkah buat kita. Tanah Papua, khususnya Provinsi Papua Barat, adalah tanah yang sudah diberkati oleh para leluhur kita,” ujar Pj.
Menurutnya, mangrove adalah ekosistem unik yang seringkali tumbuh di sepanjang garis pantai. Keberadaan mangrove tak hanya memberikan keindahan, tetapi juga memiliki fungsi dan jasa lingkungan yang sangat penting.
Ekosistem ini berperan sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna dan biota laut, serta bertindak sebagai pengontrol erosi, mitigasi bencana seperti tsunami, dan penyimpanan karbon yang lebih efektif dibandingkan hutan daratan.
Dalam kesempatan itu, Pj menegaskan pentingnya kesadaran akan peran mangrove. “Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove bagi kehidupan di muka bumi ini. Hal ini sejalan dengan Dasa Dharma Gerakan Pramuka yang mengajarkan cinta alam dan kasih sayang sesama manusia,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari dan berkontribusi dalam menjaga serta merawat ekosistem mangrove.
Melalui dukungan dan komitmen bersama, Papua Barat dapat terus melestarikan alam yang kaya dan menakjubkan, serta memberikan manfaat bagi generasi mendatang. (ALW/ON)