Orideknews.com, Jakarta, – Bank Indonesia (BI) Papua Barat mengajak 22 wartawan dan protokoler dari Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk mengunjungi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di Karawang pada, Rabu (24/4/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang proses pencetakan uang Rupiah dan peran penting Peruri dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas moneter negara.
Dalam kunjungan tersebut, para peserta berkesempatan untuk melihat langsung berbagai tahapan pencetakan uang Rupiah, mulai dari desain, pembuatan cetakan, pencetakan, hingga finishing.
Mereka juga mendapat penjelasan tentang teknologi canggih yang digunakan Peruri untuk memastikan keamanan dan keaslian uang Rupiah.
Kepala Departemen PPIC Peruri, Uswatun Hasanah menjelaskan, Peruri memiliki tugas utama untuk mencetak uang Republik Indonesia sesuai pesanan dari Bank Indonesia.
Dalam pencetakan uang kertas, Peruri menerapkan Standar Operasional Prosedur yang berpengaman tinggi untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan proses cetak uang.
Mulai dari proses desain uang, penyediaan kertas, tinta maupun proses cetaknya hingga akhirnya menjadi uang Rupiah siap edar yang memiliki beberapa fitur pengaman. Fitur pengamanan yang dikenal luas oleh masyarakat pada uang kertas adalah penggunaan watermark, cetak intaglio, benang pengaman dan tinta sekuriti.
Selain fitur-fitur sekuriti yang mudah dikenali oleh masyarakat umum tersebut juga diterapkan unsur pengaman tidak kasat mata yang hanya dapat diketahui melalui bantuan alat maupun oleh petugas laboratorium atau forensik. Untuk uang logam, fitur pengamanannya lebih menonjolkan aspek kerumitan desain dan detail hasil cetak.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Rony Cahyadi, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk meningkatkan literasi keuangan dan edukasi publik tentang peran penting Bank Sentral.
“Kami ingin para wartawan dan protokoler dapat memahami dengan lebih baik tentang proses pencetakan uang Rupiah dan peran Peruri dalam menjaga stabilitas moneter,” ujar Rony.
Rony berharap dengan pemahaman yang lebih baik, para peserta dapat menyebarkan informasi yang akurat kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan merawat uang Rupiah.
“Uang Rupiah merupakan simbol kedaulatan negara, oleh karena itu kita semua harus menjaganya dengan baik,” tegas Rony.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para wartawan dan protokoler dalam menyampaikan informasi yang akurat dan kredibel kepada masyarakat.
BI Papua Barat memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan moneter, melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perbankan, melaksanakan pengendalian dan pengelolaan uang Rupiah, dan melaksanakan statistik moneter dan neraca pembayaran.
Kunjungan ke Peruri ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan sinergi antara BI Papua Barat, media massa, dan protokoler di Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam mendukung stabilitas ekonomi di wilayah tersebut. (ALW/ON).