Orideknews.com, Manokwari, – Kepala SMK Kesehatan Manokwari, Ariel Koipuy Yap menilai maksud dan tujuan pemberian imunisasi dan penambahan tablet tambah darah tentunya untuk persiapan usia pranikah.
Menurutnya, pemerintah sangat peduli terhadap generasi yang sehat, kuat dan pintar, pelayanan imunisasi Tetanus Difteri (Td) Wanita Usia Subur (WUS), pemberian obat tambah darah (OTD) dan skrining penyakit tidak menular bagi kelompok remaja ini salah satu program yang cukup bagus.
“Apalagi ini merupakan kegiatan proaktif dari Kementerian Kesehatan dalam hal ini Dinas Kesehatan baik Provinsi maupun kabupaten,” ujar Ariel Rabu, (6/9/23).
Ditambahkannya, pada pelayanan Dinkes Papua Barat tersebut, jumlah siswi yang berpartisipasi sebanyak 80 orang, juga diikuti para ibu guru usia subur.
Sementara Kepala Puskesmas Amban, Yosua Kadam mengaku, skrining kesehatan merupakan agenda rutin setiap bulan di sejumlah sekolah di wilayah kerja Puskesmas Amban.
Pelayanan yang dilakukan merupakan kolaborasi bersama Dinkes Papua Barat menindaklanjuti Pergub nomor 17 tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting pada kelompok remaja dan SK Menristek Dikti, Menkes, Menag dan Mendagri tahun 2022 tentang penyelenggaraan peningkatan status kesehatan peserta didik SMA/Madrasah Aliyah yang meliputi, pelaksanaan aksi bergizi (pemberian tablet tambah darah) dan pemeriksaan status imunisasi bagi wanita usia produktif dengan sasaran usia 15 tahun keatas.
“Pemberian obat tambah darah juga khusus untuk remaja putri, agar menjaga kadar hemoglobin darah. Jangan sampai kekurangan HB kemudian dalam jangka panjang kita dalam rangka pencegahan stunting,” jelas Yosua.
Ia menegaskan, pencegahan stunting bukan hanya saat anak itu sudah lahir, tapi juga bagaimana mempersiapkan remaja putri sehingga kesehatan terjaga sampai mereka masuk usia perkawinan.
“Harapannya imunisasi Td ini sudah lengkap, 5 dosis memberikan pencegahan jangka panjang,” tambahnya. (ALW/ON)