OridekNews.com, MANOKWARI, – Yayasan SESAOM Tambrauw menggelar pelatihan komputer tingkat dasar bagi 15 orang pemuda dari 4 suku yang ada di wilayah Tambrauw di antaranya, Mpur, Irires, Abun dan Miyah. Pelatihan komputer dipusatkan di Manokwari selama tiga hari sejak 23-25 Maret 2023.
Ketua Yayasan SESAOM Tambrauw, Kristina Kedang mengatakan pelatihan komputer bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi pemuda – pemudi Tambrauw di bidang teknologi desain grafis. Peserta diharapkan dapat memahami dan menerapkan ilmu yang diperoleh agar peserta dapat mandiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Tambrauw.
“Kita berharap akan ada lanjutan dan ke depan mereka menjadi mitra Yayasan SESAOM, dan juga pemerintah serta swasta yang membutuhkan jasa pembuatan spanduk dan undangan tidak harus pergi ke Sorong atau Manokwari tetapi mereka sendiri juga bisa,” ujar Kristina.
Senada dengan itu, Dewan Penasehat Yayasan SESAOM Tambrauw, Barnabas Sedik menambahkan pelatihan komputer sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda di Tambrauw, khususnya di wilayah Distrik Kebar, Sausapor, Fef dan Saukorem.
“Peserta ke depan harus mampu membuka usaha spanduk, stiker, baliho. Mereka tidak jadi beban tetapi bisa menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan masyarakat,” ungkap Anggota DPR Papua Barat Dapeng Tambrauw kepada wartawan.

“Mereka tidak menjadi penonton pembangunan, tetapi agen perubahan,” jelas Barnabas.
Pelatihan menjadi daya ungkit untuk menciptakan ekonomi baru. Salah satunya dengan menjadi desain grafis di wilayah Tambrauw. Hal ini karena daerah pemekaran baru seperti Tambruw dan Maybrat justru masih membutuhkan banyak pemuda yang cakap dengan skill di bidang desain grafis.
“Mereka tidak menjadi penonton pembangunan, tetapi agen perubahan,” tambahnya.
Terpisah, salah satu peserta asal Distrik Kebar, Ferdinan Majiwi menuturkan pelatihan komputer yang digagas oleh yayasan menjawab kebutuhan di lapangan.
Diakuinya sampai saat ini setiap kali ada kegiatan atau even dari pemerintah atau Gereja selalu memesan dari kota. Selain memakan biaya, perputaran ekonomi tidak terjadi d kampung. Uang dari kampung di bawa ke kota akhirnya kota semakin maju.
Pihaknya berharap setelah ada pelatihan dasar ada pelatihan lanjutan dan pemberian bantuan alat fotokopi dan cetak spanduk/baliho yang dapat dikelola bersama sehingga menciptakan ekonomi baru di kampung. (YA/ON)