Orideknews.com, MANOKWARI, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melaporkan pada tahun 2015 lalu di Papua Barat terdapat 620 kasus kasus kronis filariasis.
Untuk memutus rantai penularan Filariasis/Kaki Gajah dan Kecacingan, selain menjaga diri gigitan nyamuk, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, SKM.,M.Mkes mengatakan pihaknya akan melakukan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Kaki Gajah untuk sasaran penduduk usia 2 -70 tahun, yang dimulai pada 1-30 Oktober 2021. Tujuannya, untuk membunuh cacing filaria dan cacing usus yang ada di tubuh masyarakat.
“Agar terjadi pemutusan rantai penularan disuatu wilayah maka minimal 65 persen penduduk Papua Barat wajib minum obat pencegahan selama 5 kali putaran secara bersama-sama,” sebut Otto melalui keterangan pers tertulisnya, Rabu, (29/9/21).
Menurut Otto, obat pencegahan filaria juga bisa membunuh cacing usus sehingga berdampak terhadap program pencegahan stunting untuk mengetahui apakah suatu kabupaten tidak ada penularan kaki gajah maka setelah melakukan 5 kali putaran POPM dengan cakupan minimal 65 persen terpenuhi, kemudian dilanjutkan dengan Survei Pendahuluan evaluasi penularan Filariasis / Transmission Assessment Survey (TAS).
Kegiatan itu, lanjut Otto dilalukan dengan memeriksa darah jari untuk mengetahui apakah cacing filaria masi ada di masyakarat. Survei ini dilaksanakan pada 300 orang ditempat yang perna disurvei ditahun tahun sebelumnya dan pada 300 orang di tempat lain yang dicurigai masih terjadi penularan. Jika hasil positif cacing filaria dibawah 1 persen maka kabupaten ini dinyatakan tidak terjadi penularan dan dinyatakan lulus survei awal.
Selanjutnya, masih akan dilakukan survei berikutnya setiap tahun selama 2 tahun di tempat yang berbeda dan jika hasil positif filarial masih dibawah 1 persen maka kabupaten tersebut dinyatakan bebas penyakit kaki gajah dan akan mendapatkan sertifikat eliminasi kaki gajah.
“Saya menghimbau kepada masyarakat, ayo bersama-sama untuk minum obat pencegahan kaki gajah secara seretak dibulan Oktober khususnya di 9 kabupaten yang melaksanakan dengan mengunjungi puskesmas, pustu dan pos obat yang terdekat untuk melindungi keluarga kita dari penyakit kaki gajah dan kecacingan,” harap Otto. (ALW/ON)