Orideknews.com, BINTUNI, – Ir. Petrus Kasihiw, MT saat meresmikan 10 posko di Tahiti, Teluk Bintuni belum lama ini mengingatkan pada warga dan simpatisannya, agar memilih pemimpin yang benar memperhatikan hak adat masyarakat.
Kata pria yang sering disapa Piet ini, di Sebyar hutan sagu begitu luas namun hutan itu bukanlah milik anak suku Sebyar, sehingga jika dia terpilih akan mengembalikan hutan sagu tersebut.
“Di Sebyar itu hutan sagu begitu besar siapa yang punya? Itu punya kalian, anak-anak Suku Sebyar, tapi apa hutan sagu itu kalian yang punya? Bukan to? Makanya ikut saya dan Pak Matret. Kami ini akan kembalikan seluruh hak-hak adat masyarakat yang telah hilang. Karena kami berjuang betul-betul untuk masyarakat,” beber Piet.
Pada kesempatan itu, dia mengaku, Piet-Matret telah hadir untuk Bintuni sejak belum pemekeran. Piet-Matret juga berjuang untuk Dana Bagi Hasil (DBH) yang menjadi hak masyarakat adat.
“Ini sudah jadi Perdasus. Namun saya ingatkan lagi, DBH ini bukan untuk beli barang-barang tersier, barang-barang konsumtif. Ini dana harus dipergunakan untuk kemanfaatan masyarakat adat jangka panjang,” ungkap Piet. (ALW/ON)