Orideknews.com, Manokwari – Penguatan Lumbung Pangan di tengah Pandemi Covid-19 sangat penting untuk mengantisipasi kekurangan pangan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghimbau pada setiap insan pertanian untuk menjaga lumbung pangan di tiap desa.
Salah satu wujud nyata Kementerian Pertanian (Kementan) dalam penguatan cadangan pangan dengan menjalankan kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) berbasis desa (LPM des).
“LPM yang berada di desa-desa bekerjasama dengan Kostratani untuk bersama-sama menguatkan sistem logistik pangan nasional dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Strategi yang ditempuh dalam Penguatan peran LPM Des yakni dengan menggandeng Kementerian Desa untuk mensinergikan peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada di tiap desa dalam pengelolaan cadangan pangan masyarakat.
Sinergi ini pun diterapkan di Model Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Prafi, Manokwari, Papua Barat. Kepala BPP Prafi, Djaka Mastuti mengaku, bersama Bumdes, Gapoktan, dan Pengiat Pertanian pihaknya mengadakan rapat koordinasi dalam upaya menunjang kegiatan yang bertempat di Area Lahan Kelompok Tani (Poktan) Sri Dadi, Kampung Prafi Mulya, pada, Sabtu (19/9/2020).
Asisten 1 Kabupaten Manokwari, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kepala Dinas Pemberdayaan Kampung Kabupaten Manokwari, serta Tenaga Ahli Pembangunan Ekonomi Desa Kemendes turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Sumarno, tenaga ahli penegembangan ekonomi desa, Kemendes menyatakan, kegiatan itu merupakan awal perwujudan komitmen bersama untuk membantu petani, serta sektor pertanian agar lebih maju lagi kedepan.
Sejak 27 Februari lalu, Bumdes Mulya Besama Kampung Prafi Mulya, Bumdes Pandu Kartika Kampung Desay, Bumdes Sinar Papua Kampung SIday Baru kerjasama dengan Pemerintah Daerah Manokwari dalam rangka menyiapkan dan mendistribusikan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Manokwari yang berjumlah 100-101 ton perbulan.
Berbagai persoalan ditemukan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Dengan adanya rapat koordinansi yang dihadiri pula oleh para pelaku pertanian seperti Kepala BPP Pramassidey, Kepala Kampung Pramasiday, Ketua Gapoktan Pramassidey, Pengurus Bumdes SP 1, SP 2, SP 10, serta semua unsur yang hadir mengurai kendala hingga menjadi solusi bersama membangun desa yang mandiri pangan.
“Alhamdulillah masalah solar subsidi dan pengecer pupuk subsidi juga sudah mulai ada titik terang,” sebut Direktur Bumdes Mulya,Carko, Bersama Kampung Prafi Mulya. Khusus untuk pemecahan kebutuhan pupuk subsidi, para petani juga dihimbau untuk terus berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terkait kebutuhan pupuk yang diperlukan.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta selaku pendamping Model BPP Kostratani Papua barat menyampaikan, “Para PPL nantinya akan mengisian kebutuhan pupuk di Aplikasi E-RDKK. Hal ini Penting dikarenakan diaplikasi ini idealnya yang mengusulkan kebutuhan petani.” Dengan sinergi yang ada, diharap mampu memperkuat Model BPP Kostratani Papua Barat. (Nsd)