Orideknews.com, BINTUNI, – Kantor Lembaga Adat Sumuri, yang merupakan simbol perlindungan hak masyarakat adat diresmikan bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT bersama Anggota MRP Papua Barat, Rafael Sodefa Jum’at, (28/8/2020) pekan lalu di Distrik Tofoi, kabupaten Teluk Bintuni.
Pada kesempatan itu, Bupati Kasihiw mengatakan, perjalanan panjang dan perjuangan dari Kantor Lembaga Adat ini sehingga bisa terbentuk.
Bupati menyebut, jalan yang ditempuh bukan jalan yang mulus, kontribusi dari Rafael Sodefa sebagai Anggota MRP Barat serta Kepala Suku Sumuri, hingga Kantor tersebut bisa berdiri telah dan hal itu menorehkan sejarah. Bupati juga mengungkap betapa pentingnya Tofoi dan Sumuri sebagai dapur Negara Republik Indonesia.
“Sumuri ini dapurnya Teluk Bintuni, Dapurnya Papua Barat dan Dapurnya Indonesia. Di sini potensi sumber daya alam begitu besar. Namun saya tidak mau ketika nanti industri di sini bisa berdiri, masyarakat tidak dapat apa-apa. Untuk itulah kenapa saya sangat ngotot mengusung Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) mengenai Dana Bagi Hasil (DBH). Supaya apa? Supaya masyarakat tidak hanya menjadi penonton. Kita harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri. Kita juga harus terus menjaga Tanah Sumuri ini,” ungkap Bupati Kasihiw.
Bupati Kasihiw berharap masyarakat bisa bersabar, karena anggaran untuk pembangunan Sumuri masuk pada anggaran 2021. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan pembangunan yang dilakukan secara berkala dan tepat sasaran.
“Pembangunan infrastruktur untuk Sumuri ini sudah ada dalam agenda, harusnya tahun 2020 ini sudah berjalan, tetapi Covid-19 yang kemudian menunda agenda itu. Tapi jangan khawatir, tahun 2021 pembangunan di sini akan jalan, salah satunya yang sudah berdiri, itu Puskesmas bertaraf nasional di kampung ini kan? Itu untuk kita semua. Kita juga akan membangun Pelabuhan di Tofoi, supaya apa? Supaya geliat perekonomian di daerah sini bisa berjalan. Doakan saja semua lancar. Ini negeri tempat saya dilahirkan. Ibu saya asli dari suku Sumuri, maka Sumuri pun tidak mungkin saya lewatkan,” tutur Bupati yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari masyarakat.
Dengan adanya Kantor Lembaga Adat Sumuri ini, diharapkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, bisa diselesaikan secara adat. Ini merupakan demokrasi suku yang dipegang sebagai nilai pada masyarakat Papua umumnya. Hadirnya Kantor LMA ini, tambah dia, untuk perlindungan terhadap hak-hak adat masyarakat bisa juga terus didorong sampai ke tingkat pemerintah provinsi. (***/ALW/ON).