
Orideknews.com, MANOKWARI, – Gubernur Provinsi Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan pada pencanangan tanam padi sawah Musim Tanam II di Distrik Prafi Rabu, (17/6/2020), mengapresiasi kerja petani dan Penyuluh ditengah pandemi Covid-19.

Walaupun wabah Covid-19 sedang merebak, tidak menyurutkan aktifitas dan semangat sejumlah petani di Papua Barat yang masih giat menanam padi.
“Disampaikan ditengah-tengah sawah. Kalau hasil panen padi belum laku kasih Provinsi. Jangan bawa beras ke pasar-pasar,” pernyataan itu menjadi bentuk apresiasi Gubernur Papua Barat dengan membeli semua hasil panen petani.
Gubernur menghimbau, Petani dan Penyuluh yang telah mencurahkan waktu dan tenaga menanam padi, agar menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan luas tanam Distrik Prafi 822,5 hektar.
“Distrik Masni yang sudah dua tahun tidak menanam. Namun awal juni sudah dibuka irigasi sehingga dapat menanam seluas 526 hektar,” sebut Kukuh.
Dia mengaku, bantuan benih juga telah diberikan untuk petani di Distrik Prafi, selain itu bantuan benih untuk 147 hektar berasal dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Papua Barat.
Menurutnya, varietas yang ditanam beragam antara lain Impari 32 ataupun mekongga. “Varietas padi didasarkan oleh pertimbangan BPTP Papua Barat untuk varietas yang cocok dan tahan hama,” tutur Kukuh.
Dia menjelaskan bahwa, musim Tanam I menghasilkan produksi di Prafi Mulya sebanyak 3,5 ton. Kukuh mengilustrasikan, jika dipertanian itu seperti tentara, harus cepat dan tepat. Begitu tidak cepat akan terlambat, begitu tidak tepat produksi tidak akan optimal.
Bupati Manokwari, Edi Budoyo menyatakan modal usaha, benih unggul, alat mekanisasi, pupuk dan obat-obattan pemberantas hama, harga jual, irigasi menjadi hal penting untuk meningkatkan produktifitas.
Bupati memberi apresiasi Bank Indonesia karena selalu mendampingi petani di Manokwari yang diberikan dalam rangkaian kegiatan. Mulai dari Klasterisasi cape, pertanian organik, pengolahan kripik sukun hingga pembuatan laboratorium mini.
Sementara itu, dalam kesempatan lain,
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo melalui kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengajak Petani dan Penyuluh untuk melakukan percepatan musim tanam kedua. (RR/ON)