Orideknews.com, MANOKWARI, – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong para generasi muda agar terlibat dalam kemajuan sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir. Hadirnya jutaan petani dan pengusaha milenial di sektor pertanian, maka akan berpengaruh pada peningkatan perekonomian serta memperluas lapangan pekerjaan.
“Tumbuhnya pengusaha muda di sektor pertanian akan mampu memperkecil angka pengangguran di tanah air,” kata Mentan SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan betapa pentingnya kehadiran petani milenial yang akan lahir sebagai entrepreneur.
“Saat ini Kementan melakukan percepatan Regenerasi Petani melalui program-program Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk menumbuhkan Petani Pengusaha Milenial dan melahirkan start up pertanian, salah satunya melalui pendidikan vokasi. Diharapkan nantinya petani milenial ini tidak hanya menjadi pengusaha tetapi juga mampu menjadi job creator,” jelasnya.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari merupakan perguruan tinggi vokasi dibawah kementerian pertanian untuk menghasilkan generasi petani milenial yang unggul, berdaya saing serta berkompeten di bidang wirausaha.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mahasiswa Polbangtan Manokwari telah membuat berbagai olahan pangan dalam mempercepat regenerasi pertanian Indonesia.
Saat ini Produk-produk olahan mahasiswa telah dalam proses untuk mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adapun poroduk yang dimiliki diantaranya Kripik Pisang Manokwari, The Akway, Abon Ayam Buah Merah dan Cookis Pokem.
Kepala Laboratorium Teknologi Hasil pertanian, Wildan Shalihy yang mendampingi mahasiswa dalam memproduksi olahan pangan menjelaskan, pihaknya sedang melakukan tahapan proses mendapatkan izin edar dri BPOM.
“Izin ini akan melindungi kelancaran usaha mahasiswa, Jangan sampai ketika bisnis sudah berjalan, produk harus ditarik dari pasaran karena tak memenuhi persyaratan sesuai standar atau BPOM,” ujar Wildan.
“Apalagi melihat jumlah permintaan pelanggan semakin bertambah sehingga kami upayakan dengan keras segera mendapatkan izin edar tersebut, karena produksi saat ini telah dilakukan 2 kali dalam seminggu,” lanjut dia.
Dia menambahkan, hari ini merupakan salah satu proses untuk memperoleh izin tersebut yaitu kunjungan Dinas Lingkungan Hidup ke Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Polbangtan Manokwari untuk memeriksa proses pengolahan, hingga pada tempat pengolahan produk. Limbah olahan yang dihasilkan, kemudian diberikan kepada ternak agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. (RR/ON)