Orideknews.com, Manokwari- Sebanyak 74 mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Manokwari dinilai berhasil menyelesaikan misi pendampingan upaya khusus (Upsus) Padi, jagung dan kedelai (Pajale) dan Upus Siwab (sapi induk wajib bunting) di kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Kabupaten Sorong.

Sebanyak 74 mahasiswa pendamping tersebut terdiri dari jurusan penyuluh pertanian dan penyuluh peternakan yang tersebar di empat lokasi yakni di kabupaten Manokwari, Distrik Masni sebanyak 10 orang, kabupaten Mansel distrik Oransbari 11 orang dan Ransiki 16 oran.

Sementaa 38 orang lainnya tersebar di kabupaten Sorong, yang tersebar di Aimas, Mayamuk, Mariyat dan Salawati.
Mahasiswa tersebut melakukan pendampingan selama dua bulan sejak 9 April hingga 9 Juni 2018.

“Saat ini mahasiswa telah kembali ke kampus, setelah dua bulan mengikuti program pendampingan pertanian di tiga kabupaten sebagai sentral pertanian.” terang Susan C. Labatar, S.Pt, M.Si, ketua panitia pendampingan upsus 2018 saat ditemui Orideknews.com di kampus STPP Manokawari, Selasa (3/7/2018).

Susan mengatakan mahasiswa STPP Manokwari secara resmi menyelesaikan tugas pengawalan Upsus di tiga kabupaten tersebut pada 9 Juni 2018. Selama dua bulan mahasiswa mendampingi masyarakat petani baik pertanian dan peternakan untuk mengembangkan produksi serta optimalisasi Alsintan (alat mesin pertanian).

Program pendampingan mahasiswa STPP dinilai sukses dampingi petani. Para petani yang sebelumnya belum bisa memanfaatkan alsintan, saat ini hampir semua petani menggunakan alsintan karena ada pendampingan. Alsintan ini bantuan dari pusat.
“Selain mendapingi petani menggunakan alsintan, mereka juga mendata distribusi alsintan.” Tutup Susan. (EY/ON)

Share.

Leave A Reply

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)