Bimtek yang mendatangkan narasumber dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua itu, menghadirkan instansi Lingkungan Hidup se-kabupaten/kota di Papua Barat, guru-guru sekolah se-Kabupaten Manokwari, kepala Bidang dan kepala seksi di dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan provinsi Papua Barat.
Bimtek itu, dibuka oleh Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLHP Provinsi Papua Barat, Ir. Yolanda R. Nahumury, M.Si.
Dalam sambutannya, Yolanda mengatakan, siapapun, baik pemerintah ataupun masyarakat mempunyai kewajiban untuk ikut dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Program Adiwiyata mendidik generasi lingkungan yang berjiwa tanggungjawab, melekat dan berinternalisasi rasa cinta lingkungan dan atensi serta tanggungjawab pada lingkungan,” jelas Yolanda.
Dikatakannya, program itu diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah menumbuhkan budaya peduli lingkungan.
“Perlu diketahui bahwa budaya peduli lingkungan perlu dilakukan sejak dini, tak terkecuali di sekolah sekolah tingkat dasar dan menengah. Berangkat dari kenyataan inilah, tahun ini Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan Provinsi Papua Barat mengadakan bimbingan teknis Adiwiyata Nasional dan mandiri tahun 2019, yang ditunjukkan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk melestarikan lingkungan,” ucap Yolanda.
Dia menjelaskan, empat indikator yang akan dinilai pada Adiwiyata Mandiri, yakni pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, budaya peduli lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Lalu pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah.
“Pada tahun 2018 KLHK mendapat usulan 875 sekolah yang terdiri atas 784 sekolah negeri 91 sekolah swasta dari dinas lingkungan hidup. Di 273 kabupaten/kota dari 32 provinsi Sebutkan Penghargaan Adiwiyata Nasional. Sedangkan untuk Penghargaan Adiwiyata Mandiri, 314 sekolah yang terdiri 290 Putri dan 24 sekolah swasta dari 134 Kota/kabupaten di 27 provinsi yang diusulkan untuk mendapat predikat sekolah adiwiyata Mandiri,” ungkap Yolanda.
Untuk Papua Barat, jelas Yolanda, sejak digulirkannya program Adiwiyata ini terdapat 5 sekolah yang telah berhasil mendapat Adiwiyata Nasional, 4 sekolah dari kabupaten Manokwari dan 1 sekolah dari Kabupaten Sorong. (ALW/ON)