OridekNews.com, MANOKWARI, – Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP) Provinsi Papua Barat bersama Badan Koordinasi Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Manokwari menginisiasi gelaran Festival Persahabatan Manokwari yang dilakukan Dr. Peter Youngren pada 25-28 Agustus 2022 di lapangan Borarsi Manokwari.

Festival Persahabatan yang akan dibuka pada pukul 17.00 WIT itu mencuat ketika digelarnya konferensi pers kepada awak media di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Rabu, (24/8/22).

Dr. Peter Youngren yang dihadirkan panitia mengungkapkan bahwa, semua orang bebas untuk datang menyaksikan Festival tersebut.

Menurut dia, Manokwari memimpin jalan untuk Indonesia ketika kasus Covid-19 mulai meredah di tahun ini.

Kata Dr. Peter Youngren, Pertemuan yang bersifat agama seringkali dilakukan. Mungkin saja tidak ada berita pengkhotbah dari Kanada datang ke Manokwari. Tetapi ini pendekatan yang dilakukannya dengan cara berbeda.

Dikesempatan itu, dia menunjukkan sebuah buku yang ditulisnya berjudul ‘Moslim Friends’ di cover buku itu Dr. Peter memeluk seorang muslim, namanya Bin Salim.

“Sehingga pendekatan kami yang unik,
Dengarlah dengan baik-baik. Saya tidak mengangkat agama yang satu diatas agama yang lain. Mungkin saja diharapkan saya melakukan itu. Tapi saya tidak mengangkat satu agama diatas agama lain. Karena Tuhan adalah untuk semua orang, tidak ada pembeda-bedaan atau diskriminasi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Isa-Almasih Yesus Kristus, Dia menunjukkan Allah dan Dia mengasihi semua orang. Di Manokwari Dr. Peter melihat kuil Buddha, Gereja, serta Masjid yang indah. Hal itu menujukan keberagaman.

Dia menyampaikan bahwa pesan yang diambil dari Festival itu adalah bukan pertemuan gereja di lapangan. Melainkan pertemuan untuk semua orang dari kalangan manapun.

“Dr. Peter Youngren membangun sebuah jembatan dia memasukkan orang-orang dari berbagai latarbelakang, tidak ada diskriminasi tidak ada pembeda-bedaan dan kita telah melakukannya di Pakistan yang 98 persen adalah penganut muslim,” terangnya.

Dia menuturkan, pada bulan depan dia juga akan mendatangi negara Zansiba, disana 98 persen penganut muslim.

“Saya adalah pengkhotbah pertama dalam sejarah yang diizinkan melakukan Khotbah di Zansiba.Kami katakan bahwa Ini adalah Festival Persahabatan bukan sekedar kata, ini adalah kata yang dipilih dengan sangat hati-hati. Kami bersyukur kami datang dengan persahabatan,” beber Dr. Peter.

“Saya disini bukan mengangkat orang. Akan dilihat melalui Isa Al-Masih Yesus Kristus, jadi persahabatan artinya penghormatan. Kita mungkin tidak setuju untuk beberapa hal, bisa saja kita berargumentasi berbeda. Namun kita menghormati. Tanpa rasa hormat tidak ada persahabatan jadi kami datang kesini dengan penghormatan itulah dua hal yang patut diberitakan,” lanjutnya.

Dr. Peter menyampaikan dua hal, pertama Manokwari memimpin jalannya untuk pertama kalinya membuat pertemuan di Indonesia.

Kedua Dr. Peter Youngren membangun jembatan untuk semua orang dari berbagai latar belakang. Itulah yang dilakukan Yesus dan yang menjadi contoh dirinya adalah rasul Paulus, dia juga melakukan hal yang sama.

“Kita bicara mengenai mujizat apakah itu salah satu hal yang sifatnya tahayul? Apakah itu sebuah iklan yang salah. Dan jelas sekali sejarah saya. Saya bukan pembuat mujizat. Saya tidak jual obat. Namun lebih dari 40 tahun sejak saya muda, saya telah mempresentasikan pesan ini. Dan kami menyebutnya berita baik, injil dan kata itu ada di Alkitab dan Qur’an,” jelas Dr. Peter.

Dikatakannya, pesannya begitu hebat sehingga saking hebatnya orang tidak percaya apa yang dilakukannya itu.

“Saya minta Tuhan untuk menunjukkan kepada orang-orang dan pesannya adalah pesan benar dengan cara melakukan mukjizat. Jadi saya ini juga penonton. Ketika saya selesai berkotbah dan berdoa kepada Isa-Almasih Yesus Kristus, lalu saya menonton dan orang-orang mulai terkejut. Bisa diperiksa kami tidak punya rahasia. Saya pikir banyak orang bisa disembuhkan dan bisa wawancara mereka. Kami tidak menyimpan rahasia apapun dan bisa diinvestigasi,” imbuhnya.

Dr. Peter Youngren menegaskan hal yang dilakukan untuk kesembuhan orang dibelahan bumi manapun bukan sebuah sulap, bukan kuasa yang dimiliki sendiri. Namun iman yang bekerja melalui Isa-Almasih.

“Kita mau memberkati banyak orang. Orang pasti pikir ini KKR jadi untuk orang Kristen saja, bukan! ini untuk semua orang,” tutup Dr. Peter Youngren. (ALW/ON).

Share.

Leave A Reply

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)