Orideknews.com, MANOKWARI, – Setelah dilantik Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan pada 28 Mei 2020 dan menjabat sebulan lebih, Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Dr. Arius Mofu, M.Pd menggelar pertemuan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Manokwari Raya (Manokwari, Pegaf dan Manokwari Selatan).
Pertemuan yang digelar di Sidey Manokwari pada akhir Juni lalu itu, guna memberi semangat pada SMK Negeri 5 Sidey agar tetap beroperasi ditengah isu yang menyatakan, SMK otomotif tersebut ditutup.
Mantan Kepala SMA Oikoumene ini menyatakan, sesuai hasil rapat pihaknya, sejumlah kepala SMK, bersedia mengirim gurunya untuk membantu proses pengajaran di SMK Negeri 5 Sidey.
“Ada sekolah-sekolah sesama SMK yang punya jurusan sama, mereka akan mengirim gurunya membantu SMK Sidey ini untuk beberapa saat,” ungkapnya.
Mofu menyebut, selain itu, MKKS Papua Barat juga telah menyiapkan program-program yang meningkatkan prospek SMK Negeri 5 Sidey sebagai Sekolah yang nantinya akan mencetak generasi yang siap bersaing dalam dunia kerja.
“Saya kira untuk sekolah ini ditutup, itu suatu hal yang sangat keliru. Intinya sekolah ini berjalan normal seperti biasa,” tegas Mofu.
Sementara itu, Sekretaris MKKS SMK Papua Barat, Regina A Wutoy, S.Pd menyarankan pada Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat untuk memprogramkan revitalisasi mandiri dan totalitas secara menyeluruh untuk SMK Negeri 5 Sidey dan beberapa sekolah yang hingga saat ini, belum memenuhi aturan Dapodik untuk jumlah siswa perkelas.
Lebih lanjut, kata Regina, dengan melihat sekolah yang berada di jalan poros, maka pemerintah daerah harus focus untuk program revitalisasi mandiri baik dari sisi SDM maupun Sarana prasarana.
“Bukan saja sarana prasarana tetapi peralatan praktek adalah faktor utama dalam mencapai target kurikulum di SMK, secara khusus sekolah ini membuka kompetensi keahlian teknik otomotif yaitu, teknik kendaraan ringan dan fasilitasnya sudah ada, berupa ruang praktek siswa yang jumlahnya cukup banyak, halaman cukup luas, lingkungan cukup mendukung, tetapi kekurangannya adalah fasilitas,” tutur Regina. (ALW/ON)