Orideknews.com, Manokwari, – Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum, menunjukkan kepeduliannya terhadap pengungsi akibat konflik di wilayah Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako, alat tulis sekolah, serta makanan bayi.
Bantuan tersebut disalurkan melalui kegiatan Filep Peduli Pengungsi Moskona dan diterima langsung oleh Anggota DPR Papua Barat Fraksi Otonomi Khusus asal Kabupaten Teluk Bintuni, Agustinus Orosomna serta Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Eduard Orocomna, untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat pengungsi.
Dalam keterangannya, kepada awal media, Filep Wamafma menyatakan bahwa konflik berkepanjangan di Papua, khususnya di wilayah Moskona, berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat sipil. Menurutnya, resolusi konflik harus dimulai dari akar persoalan dan disertai kehadiran negara yang nyata bagi rakyatnya.
“Jika konflik terus terjadi, pembangunan tidak akan berjalan. Masyarakat mengungsi, ekonomi terhenti, pendidikan dan kesehatan pun terabaikan. Ini yang harus segera dijawab oleh negara,” ujar Filep.
Ia menilai hingga kini belum terlihat konsep penanganan pengungsi yang komprehensif, terutama dalam penyediaan sekolah darurat, fasilitas kesehatan sementara, serta jaminan sosial bagi masyarakat terdampak konflik.
“Anak-anak tidak boleh kehilangan hak atas pendidikan meskipun berada dalam situasi darurat. Sekolah darurat dan sarana belajar sementara harus dipikirkan. Bantuan ini memang belum mencukupi seluruh kebutuhan, tetapi menjadi bentuk kepedulian dan respons awal,” jelasnya.
Filep juga menyentil trauma mendalam yang dialami para pengungsi sehingga menimbulkan ketakutan untuk kembali ke kampung halaman. Ia mengingatkan perlunya jaminan keamanan dari aparat agar masyarakat merasa aman untuk kembali.
Jika masyarakat belum memungkinkan kembali, Filep menyatakan negara wajib memberikan jaminan sosial. Ia mengaku telah menyurati Kementerian Sosial agar sekitar 500 kepala keluarga pengungsi Moskona dapat masuk dalam skema perlindungan sosial.
“Bantuan sementara seperti 10 kilogram beras dan sembako hanya cukup beberapa hari. Negara harus hadir dengan solusi jangka panjang. Rakyat ini harus diurus,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPR Papua Barat asal Kabupaten Teluk Bintuni, Agustinus Orosomna menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang diberikan kepada masyarakat pengungsi, khususnya di wilayah Moskona Utara.
“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak STIH Manokwari beserta yayasan, dan secara khusus kepada Bapak Senator kita, Bapak Dr. Filep Wamafma, atas perhatian dan kepeduliannya terhadap masyarakat Teluk Bintuni, terutama masyarakat di wilayah Moskona, lebih khusus lagi di Distrik Moskona Utara,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa konflik dan kontak senjata yang terjadi antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata membuat masyarakat terpaksa mengungsi dan hingga kini masih berada di wilayah tersebut.
“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Kami berharap bantuan ini dapat memicu kepedulian pihak lain, terutama Pemerintah Provinsi Papua Barat dan instansi terkait, agar melihat langsung kondisi pengungsi dan memastikan mereka mendapatkan kehidupan yang layak seperti masyarakat lainnya,” ucap Orosomna.
Kegiatan penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut turut didampingi oleh Ketua Yayasan STIH Manokwari, Petrus Makbon, sebagai bentuk kolaborasi kemanusiaan antara lembaga pendidikan, perwakilan rakyat, dan tokoh masyarakat. (ALW/ON).

